Miranshah, Pakistan (ANTARA News/AFP) - Pesawat tak berawak AS menembakkan sejumlah rudal ke sebuah mobil yang berjalan melewati kawasan suku Pakistan di perbatasan dengan Afghanistan, Rabu, menewaskan sedikitnya empat gerilyawan, kata sejumlah pejabat keamanan.
Serangan itu merupakan bagian dari operasi terselubung yang dilakukan oleh pesawat tak berawak AS untuk menyerang para pemimpin Taliban dan komandan yang terkait dengan Al-Qaeda di kawasan suku baratlaut Pakistan, dimana gerilyawan memiliki tempat-tempat persembunyian di daerah pegunungan di luar kendali langsung pemerintah.
Gempuran udara itu dilakukan di desa Amboor Shaga, 25 kilometer sebelah barat Miranshah, kota utama di Waziristan Utara, satu dari tujuh wilayah di kawasan suku di perbatasan dengan Afghanistan.
"Sebuah pesawat tak berawak AS menembakkan dua rudal ke sebuah mobil," kata seorang pejabat keamanan senior Pakistan kepada AFP.
"Empat militan tewas dalam serangan rudal itu," kata pejabat yang tidak bersedia disebutkan namanya itu.
Dua pejabat lain mengkonfirmasi serangan rudal dan jumlah kematian itu, namun jati-diri dan kewarganegaraan korban tewas masih belum jelas.
"Belum jelas apakah ada militan penting yang tewas dalam serangan rudal itu," kata pejabat keamanan senior itu.
Waziristan Utara dilanda serangan yang meningkat oleh pesawat tak berawak AS sejak agen ganda Al-Qaeda Yordania meledakkan dirinya, menewaskan tujuh pegawai CIA di sebuah provinsi Afghanistan yang berdekatan pada Desember.
Lebih dari 870 orang tewas dalam 90 lebih serangan AS di Pakistan sejak Agustus 2008, dengan peningkatan serangan dalam setahun ini ketika Presiden Barack Obama menempatkan Pakistan pada fokus perangnya melawan Al-Qaeda.
Pakistan mendapat tekanan internasional yang meningkat agar menumpas kelompok militan di wilayah baratlaut dan zona suku di tengah meningkatnya serangan-serangan lintas-batas pemberontak terhadap pasukan internasional di Afghanistan.
Kawasan suku Pakistan, terutama Bajaur, dilanda kekerasan sejak ratusan Taliban dan gerilyawan Al-Qaeda melarikan diri ke wilayah itu setelah invasi pimpinan AS pada akhir 2001 menggulingkan pemerintah Taliban di Afghanistan.
Pasukan Pakistan meluncurkan ofensif udara dan darat ke kawasan suku Waziristan Selatan pada 17 Oktober, dengan mengerahkan 30.000 prajurit yang dibantu jet tempur dan helikopter meriam.
Meski terjadi perlawanan di Waziristan Selatan, banyak pejabat dan analis yakin bahwa sebagian besar gerilyawan Taliban telah melarikan diri ke daerah-daerah berdekatan Orakzai dan Waziristan Utara.
Waziristan Utara adalah benteng Taliban, militan yang terkait dengan Al-Qaeda dan jaringan Haqqani, yang terkenal karena menyerang pasukan Amerika dan NATO di Afghanistan, dan AS menjadikan daerah itu sebagai sasaran serangan rudal pesawat tak berawak.
Beberapa analis juga telah memperingatkan bahwa Taliban dan sekutu mereka akan meningkatkan serangan terhadap pasukan keamanan di Bajaur dan kawasan suku lain lagi untuk mengalihkan fokus perhatian dari Waziristan Selatan.
Pasukan keamanan melakukan operasi besar-besaran terhadap militan muslim di Mohmand dan Bajaur pada Agustus 2008. Pada Februari 2009, militer menyatakan bahwa Bajaur bersih setelah pertempuran sengit berbulan-bulan, namun kerusuhan terus berlangsung.
Menurut militer, lebih dari 1.500 militan tewas sejak mereka melancarkan ofensif di Bajaur pada awal Agustus 2008, termasuk komandan operasional Al-Qaeda di kawasan itu, Abu Saeed Al-Masri yang berkebangsaan Mesir.
Daerah itu juga dihantam serangan rudal yang hampir mengenai Zawahiri, orang kedua Osama bin Laden, pada Januari 2006.
Pasukan Amerika menyatakan, daerah perbatasan itu digunakan kelompok militan sebagai tempat untuk melakukan pelatihan, penyusunan kembali kekuatan dan peluncuran serangan terhadap pasukan koalisi di Afghanistan. (M014/K004)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010