Ini bukan negeri dongeng, kami tidak naik setiap hari
New York (ANTARA) - Wall Street berakhir beragam pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), namun mencatat keuntungan besar mingguan saat penantang Demokrat Joe Biden semakin dekat dengan kemenangan dalam pemilihan presiden.

Sementara laporan pekerjaan bulanan menggarisbawahi rintangan yang masih dihadapi ekonomi.

Indeks Dow Jones Industrial Average merosot 66,78 poin atau 0,24 persen menjadi ditutup di 28.323,40 poin. Indeks S&P 500 turun tipis 1,01 poin atau 0,03 persen menjadi berakhir di 3.509,44 poin. Indeks Komposit Nasdaq ditutup menguat 4,30 poin atau 0,04 persen menjadi 11.895,23 poin.

Enam dari 11 sektor utama S&P 500 ditutup lebih rendah, dengan sektor energi jatuh turun 2,14 persen menyusul penurunan harga minyak, merupakan kelompok berkinerja terburuk. Sedangkan, sektor bahan pokok konsumen naik 0,44 persen, mengungguli yang lainnya.

Tiga indeks utama mencatat kenaikan persentase mingguan terbesar sejak April setelah membukukan kenaikan kuat selama empat sesi beruntun, ketika prospek kemacetan atas kebijakan di Washington meredakan kekhawatiran bahwa pemerintahan Biden mungkin akan memperketat peraturan pada perusahaan-perusahaan AS.

Biden berhasil meraih keunggulan tipis di Pennsylvania dan Georgia, menempatkannya di ambang memenangkan Gedung Putih, meskipun Presiden Donald Trump telah mengajukan tuntutan hukum di negara bagian-negara bagian medan pertempuran untuk menentang hasil pemilihan.

“Ini bukan negeri dongeng, kami tidak naik setiap hari jadi pada titik tertentu Anda akan berpikir kami akan melihat sedikit tekanan turun,” kata JJ Kinahan, kepala strategi pasar di TD Ameritrade di Chicago.

Kontrol Senat AS dapat bergantung pada empat persaingan yang belum diputuskan. Jika Partai Republik mempertahankan mayoritasnya, mereka kemungkinan akan memblokir sebagian besar agenda legislatif Biden, termasuk memperluas perawatan kesehatan dan memerangi perubahan iklim.

“Ada beberapa kekhawatiran terkait jika Biden merayap di depan atau memenangkan Georgia, maka ada kemungkinan kursi (Senat) akan menyusul. Itulah yang dibaca orang tentang ini," kata Yousef Abbasi, ahli strategi pasar global di Stonex Group Inc, New York.

Laporan yang diawasi ketat pemerintah menunjukkan pengangguran turun tajam menjadi 6,9 persen bulan lalu dari 7,7 persen pada September, tetapi pemulihan pekerjaan melambat karena dukungan fiskal berkurang dan kasus virus corona melonjak.

Setelah laporan pekerjaan, Pemimpin Mayoritas Senat AS Mitch McConnell mengatakan statistik ekonomi mengindikasikan Kongres harus memberlakukan paket stimulus virus corona yang lebih kecil yang sangat ditargetkan pada efek pandemi.

Baca juga: Wall Street melonjak lagi, Indeks Dow Jones melambung di atas 500 poin
Baca juga: Saham AS melonjak saat Wall Street menunggu hasil pemilu AS yang ketat
Baca juga: Wall Street menguat tajam di tengah harapan stimulus Hari Pemilu AS

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2020