Jakarta (ANTARA News) - Situasi di area makam Mbah Priok, Koja, Jakarta Utara, Rabu malam sudah tenang pasca bentrok bentrok Satpol PP dengan warga sekitar yang menentang penggusuran lokasi tersebut.
Sedangkan warga menggelar dzikir bersama di musholla yang berada di kompleks makam Mbah Priok.
Ratusan warga masih berlalu lalang di sekitar lokasi kejadian untuk berjaga-jaga sebagai antisipasi adanya tindakan represif dari Satpol PP.
Belasan warga juga membentuk kelompok terpisah sambil berdiskusi atau berbincang, namun belum diketahui apa yang mereke bicarakan.
Selain warga sekitar, puluhan orang dari luar Koja, juga ikut berada di sekitar makam Mbah Priok untuk melihat situasi terakhir, dan mengambil gambar beberapa titik tempat.
Situasi di depan makam Mbah Priok, berantakan , banyak sampah bekas minuman dan aneka bebatuan yagn diduga bekas di pakai untuk melawan petugas Satpol PP.
Situasi Pelabuhan Peti Kemas tanjung Priok lengang dan tidak nampak aktivitas seperti biasanya.
Sementara itu, di sekitar lokasi kejadian tidak lagi terlihat anggota Satpol PP dan aparat kepolisian.
Para aparat bahkan tidak nampak berjaga mulai dari depan makam Mbahk Priok hingga depan RS Koja yang berjarak sekitar 500 meter.
Sementara itu situasi Jalan Pelabuhan Koja masih dipenuhi puluhan mobil yang hangus terbakar dengan posisi tidak beraturan.
Akibatnya, arus kendaraan tidak bisa menuju pelabuhan dan hanya satu atau dua sepeda motor yang bisa masuk setelah menerobos jalan di antara bangkai mobil.
Warga yang melewati bangkai mobil terpaksa menahan sesak napas akibat kepulan asap dari bangkai mobil yang belum padam.
Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Prijanto mengatakan Pemprov DKI Jakarta akan melakukan mediasi ulang mengenai lahan makam Mbah Priok di Koja, Jakarta Utara.
"Besok akan dikumpulkan untuk melakukan negosiasi di tingkat Provinsi, ini hasil keputusan rapat tadi," kata Wakil Gubernur DKI Prijanto di Jakarta, Rabu.
Seluruh pihak yang terkait akan dikumpulkan antara lain perwakilan warga, ahli waris makam, Kepala Satpol PP Harianto Badjoeri, pihak ulama dan juga dihadiri oleh Polda Metro Jaya.
Kamis (15/4) pagi direncanakan para pihak yang berselisih itu untuk hadir di Balaikota Jakarta untuk melakukan negosiasi ulang meskipun Wagub menyebut bahwa sebenarnya telah ada hasil negosiasi sebelum dilakukan eksekusi.
"Kami menyampaikan permintaan maaf tentang kejadian ini dari Pemda, hari ini sudah berhenti, tidak ada yang dilanjutkan. Masyarakat jangan salah tafsir, bukan makam, tapi bangunan yang tanpa IMB (Izin Mendirikan Bangunan) yang ditertibkan," kata Prijanto.
(L.S027*N006/R009)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010