Malang (ANTARA News) - Ketua Umum Gerakan Pemuda (GP) Ansor Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menyesalkan kerusuhan yang terjadi di kompleks makam Mbah Priok di Jakarta Utara, Rabu pagi.
Saat berada di Gondang Legi Kulon, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Gus Ipul mengemukakan hal itu menanggapi kerusuhan antarwarga dengan Satpol PP akibat warga menolak penggusuran makam Habib Hasan bin Muhammad al Haddad atau Mbah Priok.
Gus Ipul yang juga Wakil Gubernur (Wagub) Jatim itu meminta warga serta pemerintah setempat bisa menyelesaikan permasalahan tersebut dengan arif dan tidak dengan kekerasan.
Selain itu, diharapkan pemerintah perlu memperhatikan aspirasi masyarakat yang telah mensakralkan atau mengkramatkan lokasi tersebut agar tidak menjadi opini publik yang buruk.
"Memang, perlu kearifan dalam menanganinya, jangan sampai ini menjadi isu yang tidak baik," katanya.
Kepada masyarakat yang tidak setuju, khususnya dari Ansor, Gus Ipul berharap agar menggunakan cara yang baik dan tidak dengan kekerasan.
"Saya mendengar kabar tersebut dari teman Ansor melalui pesan singkat, dan saya meminta agar teman Ansor yang di sana menyelesaikan dengan cara arif dan pertimbangan yang menyeluruh," ujarnya.
Makam Mbah Priok berada di atas lahan PT Pelabuhan Indonesia II sesuai hak pengelolaan lahan (HPL) Nomor 01/Koja dangan luas 1.452.270 meter persegi.
Oleh karena itu, pemerintah setempat meminta bangunan seluas 300 meter yang ada di samping makam Mbah Priok atau Habib Hasan Bin Muhammad Al Haddad digusur, sebab tidak memiliki Izin Mendirikan Bangunan (IMB).
Selama ini, makam itu dikenal keramat karena Mbah Priok merupakan tokoh penyebar agama Islam pertama di kawasan tersebut.(E011/R014)
Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010
Bagaimana rasanya ketika rumah tempat beribadat dihancurkan?
Bagaimana rasanya ketika sedang sembahyang di usir?
Kini mereka saling melukai satu sama lain.
Tuhan penuhi hati mereka dengan welas asih dan sayang satu dengan yang lain.
Amin.