Dengan sisa uang yang ada, kami perkirakan dapat melebihi dari target unit yang ada, yaitu sebanyak 107.600 unitJakarta (ANTARA) - Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mencatat penyaluran dana fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) per 6 November 2020 telah mencapai 100.176 unit dengan nilai Rp10,25 triliun.
"Kami optimis hingga penghujung tahun, penyaluran dana FLPP dapat tercapai sesuai dengan target yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Bahkan, dengan sisa uang yang ada, kami perkirakan dapat melebihi dari target unit yang ada, yaitu sebanyak 107.600 unit," ujar Direktur Utama PPDPP Arief Sabaruddin dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat.
Baca juga: Penyaluran dana pembiayaan perumahan tembus 94,5 persen
Nilai penyaluran ini telah mencapai 97,73 persen dari target yang ditetapkan oleh pemerintah sebanyak 102.500 unit atau senilai Rp11 triliun.
Dengan penyaluran dana FLPP yang telah menembus 100 ribu ini, maka total penyaluran dana FLPP dari 2010-2020 telah mencapai 755.778 unit atau senilai Rp54,62 triliun.
Penyaluran dana FLPP itu disalurkan oleh 41 bank pelaksana dari 42 bank yang bekerja sama dengan PPDPP tahun 2020.
BTN menyalurkan dana tertinggi mencapai 39.942 unit, diikuti BNI sebanyak 13.003 unit, BRI Syariah sebanyak 11.228 unit, BTN Syariah sebanyak 6.591 unit, dan Bank BJB sebanyak 4.491 unit,
Kemudian, BRI sebanyak 4.116 unit, Mandiri 2.501 unit, Bank NTB Syariah 1.658 unit, Bank Sumselbabel 1.460 unit, Bank Kalbar 1.307 unit, Bank Artha Graha 1.273 unit dan sisanya disalurkan bank pelaksana lainnya.
Baca juga: Kementerian PUPR sebut 28 bank pelaksana FLPP alami perubahan kuota
Arief mengatakan dengan semakin tingginya target penyaluran dana FLPP pada tahun 2021 sebanyak 157.500 unit, maka semangat penyaluran dana FLPP dari bank pelaksana harus dua kali lebih baik dari 2020.
"Semangat membantu masyarakat dalam memiliki rumah harus lebih kencang dengan tetap memperhatikan kualitas dan kenyamanan masyarakat dalam memiliki rumah subsidi," katanya.
Minat masyarakat terhadap perumahan subsidi tercatat memang tinggi. Hal ini terlihat dari dashboard management control PPDPP per Jumat ini tercatat yang mengakses aplikasi Sistem Informasi KPR Bersubsidi alias SiKasep sudah mencapai 250.453 calon debitur, 104.464 calon debitur yang telah lolos subsidi checking, 8.754 calon debitur yang berada dalam verifikasi bank, 707 calon debitur sudah mengajukan dana FLPP ke PPDPP dan 100.176 debitur sudah menikmati dana FLPP.
"Pengunjung bulanan SiKasep untuk September sebanyak 1.320 calon debitur, Oktober 1.098 calon debitur, dan November ini 301 calon debitur," kata Arief.
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2020