Jakarta (ANTARA News) - Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Rabu pagi naik mendekati angka Rp9.000 per dolar, karena pelaku terus membeli rupiah, akibat masuknya aliran dana asing ke pasar uang yang meningkat.
Nilai tukar rupiah terhadap dolar menguat menjadi Rp9.008-Rp9.018 per dolar dibanding penutupan hari sebelumnya Rp9.020-Rp9.030 atau naik 12 poin.
Pengamat ekonomi dan perbankan, Aviliani di Jakarta, Rabu mengatakan, rupiah yang terus menguat sebenarnya sudah bisa mencapai di kisaran Rp8.700 sampai Rp8.900 per dolar.
Namun kenaikan rupiah itu tertahan oleh aksi Bank Indonesia (BI) yang tidak menginginkan mata uang Indonesia berada di bawah angka Rp9.000 per dolar, katanya.
Aviliani yang juga Komisaris Bank BRI mengatakan, BI masuk ke pasar melakukan intervensi untuk mencegah rupiah agar tidak menembus angka Rp9.000 dengan melepas cadangan devisanya.
"BI menginginkan rupiah tetap berada di atas angka Rp9.000 per dolar," ujarnya.
Menurut dia, ada tiga faktor untuk menahan aliran dana asing yang masuk ke pasar domestik, pertama penjualan Sertifikat Bank Indonesia harus dibatasi, kedua, pemerintah harus mengurangi melakukan penerbitan obligasi dan ketiga harus melakukan insentif fiskal.
Ketiga aturan itu diperkirakan akan dapat menahan aliran dana asing ke pasar uang maupun pasar modal yang mendorong baik rupiah maupun Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus mengalami kenaikan, katanya.
Aliran dana asing yang masuk itu, lanjut dia pada umummnya masuk ke pasar uang apabila pemerintah dapat menerapkan ketiga hal itu di atas, maka pemerintah akan dapat memanfaatkan dana asing itu ke sektor lain seperti sektor riil yang masih belum berjalan dengan baik.
"Kami optimis pemerintah sudah memikirkan kebijakan itu lebih jauh," katanya.(h-CS/A024)
Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010