Gunung Kidul (ANTARA) - Angin kencang menerjang permukiman warga dan menyebabkan puluhan rumah rusak di tiga wilayah kecamatan di Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada Kamis (4/11) petang.
Terjangan angin menyebabkan rumah-rumah warga rusak di Kecamatan Gedangsari, Nglipar, dan Karangmojo di Kabupaten Gunung Kidul menurut Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat.
"Saat ini, Tim Reaksi Cepat masih melakukan pendataan dan pertolongan bersama masyarakat setempat. Berdasarkan laporan sementara, tidak ada korban jiwa,” kata Kepala Pelaksana BPBD Gunung Kidul Edy Basuki di Gunung Kidul, Jumat.
Berdasarkan data BPBD Gunung Kidul, terjangan angin kencang menimbulkan dampak paling parah di di Kapanewon/Kecamatan Nglipar, menyebabkan kerusakan 52 rumah di Kalurahan Nglipar dan satu kandang bebek di Kalurahan Pengkol.
Di Kapanewon Karangmojo, terjangan angin kencang menyebabkan kerusakan delapan rumah di Padukuhan Nglampar, dua rumah di Padukuhan Kenteng, dan tujuh rumah di Padukuhan Wiladeg.
Selain itu, angin kencang menyebabkan pohon tumbang dan mengakibatkan kerusakan rumah beberapa warga di beberapa padukuhan di di Kapanewon Gedangsari.
Bencana alam tersebut tidak sampai menimbulkan korban jiwa, namun diperkirakan mengakibatkan kerugian sampai ratusan juta rupiah.
"Akibat jaringan listrik tegangan tinggi yang terputus karena tertimpa pohon yang tumbang ini, ribuan pelanggan listrik terpaksa tidak bisa menikmati aliran listrik," kata Edy.
Edy mengimbau warga yang berada di kawasan rawan bencana alam meningkatkan kewaspadaan dan segera meninggalkan rumah untuk menyelamatkan diri jika sudah melihat tanda bahaya.
"Kami sudah membentuk Destana (desa tangguh bencana) di tingkat desa/kalurahan dengan harapan bila terjadi bencana bisa langsung tanggap dan langsung dapat mengambil langkah untuk menekan dampak yang ditimbulkan dari potensi bencana," katanya.
Baca juga:
Masyarakat Gunung Kidul diminta waspadai angin kencang
Puluhan rumah di Cicalengka Bandung rusak diterpa angin kencang
Pewarta: Sutarmi
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2020