Jakarta (ANTARA News) - Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol. Boy Rafli Amar, mengatakan bahwa tes kejiwaan (psikologis) kepolisian terhadap tersangka penusukan mahasiswi Universitas Pelita Jaya (UPH), Maisyi Nathania, menunjukkan hasil yang normal.

"Hasil pemeriksaan psikologi terhadap tersangka tergolong normal," kata Boy di Polda Metro Jaya, Selasa.

Namun demikian, Boy menuturkan, hasil pemeriksaan psikologi Polda Metro Jaya terhadap Maisyi terdapat beberapa catatan terkait kondisi kejiwaan tersangka.

Catatan itu, antara lain tersangka memiliki emosi yang labil, pengendalian diri rendah dan kecenderungan kepribadiannya yang pendendam.

Boy menuturkan, berdasarkan hasil pemeriksaan kejiwaan dari kepolisian, maka penyidik menindaklanjuti kasus penusukan mahasiswa UPH, Listya Magdalena dengan tersangka Maisyi Nathania.

"Kita lampirkan hasil pemeriksaan kejiwaan dari kepolisian sebagai alat bukti untuk melanjutkan kasus penusukan itu," ujar Boy.

Boy menyatakan, orang tua tersangka juga menyerahkan hasil pemeriksaan kejiwaan terhadap Maisyi dari dokter di Rumah Sakit Jiwa Dharma Sakti, Jakarta Pusat.

Hasil pemeriksaan dokter di RS Jiwa Dharma Sakti itu menyebutkan Maisyi mengalami gangguan jiwa.

Sementara itu, Kepala Sub Bidang Dokumen dan Liputan Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Polisi Barnabas Imam, menambahkan kondisi kejiwaan Maisyi masih normal karena tersangka bisa menjawab pertanyaan penyidik saat menjalani pemeriksaan.

Mantan Kepala Polsek Metro Kembangan itu menyebutkan tersangka maupun korban tidak mengakui kepemilikan pisau yang dijadikan senjata untuk menusuk Listya.

"Keduanya saling mengelak kepemilikan pisau itu," ujar Barnabas.

Insiden penusukan yang melibatkan dua mahasiswi UPH jurusan Arsitektur Fakultas Desain dan Teknik angkatan 2009 itu terjadi Kamis (18/3) sore.

Kronologis kejadian berawal saat Listya bersama Maisyi hendak berangkat ke suatu tujuan, namun korban Listya menghentikan kendaraannya di parkir Mall Puri, Jakarta Barat.

Saat menghentikan kendaraannya, Listya tidak mengeluarkan ucapan meski Maisyi menanyakan alasan kenapa korban berhenti mendadak di parkiran pusat perbelanjaan itu.

Keduanya sempat saling bertatap muka, kemudian terlibat pertengkaran "adu mulut" yang berujung pada penusukan yang dilakukan Maisyi terhadap Listya di dalam mobil.

Listya mengalami luka parah pada 17 bagian tubuh , yakni dua luka robek di dahi, satu luka robek di lutut, tiga luka robek di lengan sebelah kanan, tiga luka robek di dada, dua luka robek di lengan sebelah kiri, satu luka robek di tangan sebelah kiri dan satu luka tusukan di dada.
(T.T014/A033/P003)

Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010