Jakarta (ANTARA News) - Menjadi juara Olimpiade dan juara dunia ternyata tidak membuat pebulutangkis Candra Wijaya berpuas diri.
Pemain spesialis ganda yang mengundurkan diri dari tim nasional usai memperkuat tim Indonesia di Piala Thomas 2006 itu, masih menyimpan impian untuk suatu hari nanti dapat menghasilkan juara dunia.
"Saya ingin menghasilkan juara dunia," katanya saat berbincang-bincang dengan sejumlah wartawan di Jakarta, Selasa.
Untuk mewujudkan impiannya itu, peraih medali emas Olimpiade Sydney 2000 bersama Tony Gunawan dan juara dunia 1997 bersama Sigit Budiarto itu mendirikan Candra Wijaya International Badminton Centre (CWIBC) dan serius menanganinya.
Salah satunya dengan menyelenggarakan kejuaraan khusus ganda putra yang tahun ini sudah mencapai penyelenggaraan kedua.
Selain itu, ia mengaku telah memasang "mata" di berbagai daerah untuk mencari pemain yang benar-benar berbakat, di antaranya di daerah asalnya Cirebon.
Saat ditanya dalam berapa tahun ke depan kira-kira ia bisa menghasilkan pemain kelas dunia, dengan optimistis ayah dua anak itu memperkirakan dalam lima tahun ke depan akan tercipta juara dunia jika ia benar-benar mendapatkan bibit yang bagus.
"Kalau sekarang saya bisa mendapatkan pemain bagus berusia 16 tahun, kira-kira lima tahun ke depan sudah jadi," kata pemain yang pada Singapura Super Series mendatang akan berduet dengan pebulutangkis Singapura asal Indonesia Ronald Susilo.
"Jika benar-benar mendapatkan pemain yang bagus, saya akan tangani dia agar tidak hanya bisa mengikuti turnamen nasional tetapi juga internasional," tegas Candra yang demi cita-citanya itu ia menolak tawaran untuk melatih di luar negeri termasuk di Jepang.
Khusus untuk turnamen ganda putra yang akan digelar pada 21-24 April, Candra akan mempertandingkan lima kategori yakni kategori pemula (di bawah 14 tahun), remaja (di bawah 16 tahun), taruna (di bawah 19 tahun) selain dewasa dan veteran.
Soal kategori pemula yang baru digelar tahun ini, Candra mengatakan, "Pada prinsipnya turnamen ini bertujuan untuk melakukan pembinaan pemain, saya tidak ingin anak-anak itu terlambat dibina karena sebenarnya kecenderungan mereka menjadi pemain ganda sudah terlihat sejak dini".
(T.F005/A020/P003)
Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010