Saya kecewa berat karena harus menutup karir dengan cara seperti ini ...

Jakarta (ANTARA) - Ian Stannard terpaksa mengakhiri karirnya sebagai pebalap sepeda profesional karena menderita penyakit radang sendi kronis, demikian disampaikan tim Ineos Grenadiers.

Pebalap berkewarganegaraan Inggris itu sudah bergabung dengan Ineos Grenadiers sejak 2010.

“Saya kecewa berat karena harus menutup karir dengan cara seperti ini, tapi saya yakin ini merupakan keputusan yang tepat demi kesehatan dan keluarga saya,” kata Stannard dikutip dari Reuters, Kamis.

Baca juga: Thibaut Pinot mundur dari Vuelta a Espana karena masalah punggung

Stannard merupakan lulusan akademi bersepeda Inggris, sama seperti sejumlah pebalap andal lainnya, yakni Geraint Thomas dan Mark Cavendish. Stannard pun terkenal karena kesuksesannya dalam ajang one-day Classics.

“Bersama Ineos, kami sudah menjajaki semua opsi yang berkaitan dengan kondisi kesehatan saya. Mereka (Ineos) selalu setia menemani setiap langkah saya,” ujar Stannard.

“Saya sempat berharap bisa mengatasi kondisi ini selama pandemi COVID-19. Tapi ketika saya kembali berkompetisi, tubuh saya rasanya sudah tidak mampu lagi menunjukkan performa terbaiknya,” sambung dia.

Pebalap berusia 33 tahun itu sempat menorehkan sejumlah prestasi sepanjang karirnya, di antaranya menyabet gelar juara pada ajang Omloop Het Nieuwsblad 2014 dan 2015 serta menjadi juara ketiga dalam balapan Paris-Roubaix 2016.

“Ian adalah seorang pebalap andal. Dia mencurahkan segalanya untuk balapan dan juga rekan-rekan satu timnya. Dia merupakan salah satu pebalap yang tangguh, baik saat balapan di lintasan berbatu di Belgia maupun saat memimpin di Tour de France,” pungkas Ketua Ineos Grenadiers Dave Brailsford.

Baca juga: Lomba Paris-Roubaix 2020 batal karena pandemi COVID-19
Baca juga: UCI teliti kecelakaan pada 2021 untuk tingkatkan keselamatan pebalap

Pewarta: Rr. Cornea Khairany
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2020