begitu hujan deras, pintu air langsung kita tutup

Jakarta (ANTARA) - Empat kelurahan di Kecamatan Tambora, Jakarta Barat berpotensi terjadi genangan saat curah hujan tinggi sehingga diperlukan penanganan dini secepatnya.

"Potensi genangan ada di Jalan KH Moh Mansyur, meliputi wilayah Kelurahan Jembatan Lima, Tambora dan Tanah Sereal. Selanjutnya di Jalan Sawah Lio I dan II di Jembatan Lima, Jalan Krendang Raya sepanjang Kali Cibubur, dan Jalan Tambora V," ujar Camat Tambora, Bambang Sutarna, di Jakarta, Kamis.

Bambang menjelaskan, dari 11 kelurahan itu, potensi genangan ada di empat wilayah kelurahan, yakni Jembatan Besi, Krendang, Tambora dan Tanah Sereal.

Bambang menyebut sebenarnya, wilayah Kecamatan Tambora, Jakarta Barat bukan termasuk kawasan rawan banjir. Namun, tetap ada potensi genangan saat hujan deras.

Menurutnya, penyebab genangan di wilayah tersebut bisa disebabkan antrean air dari saluran penghubung (Phb) ke Kali Cibubur.

Selain itu, penyebab terjadinya genangan ditentukan pompa air yang ada di Kali Cibubur.

Bambang menjelaskan pada pompa Kali Cibubur terdapat satu unit pompa dengan kapasitas seribu liter per detik. Kondisinya normal dan berfungsi dengan baik.

"Jadi, (saluran) Phb-Phb yang ada di Jembatan Lima, Tanah Sereal, Tambora dan Krendang itu larinya ke Kali Cibubur itu. Dari Kali Cibubur dipompa ke Kali Duri, kalau hujannya reda, 10-15 menit genangan sudah hilang. Sepanjang pompa normal, maka tidak bakalan ada genangan,” kata Bambang.

Sementara itu, terkait antisipasi genangan di lingkungan Jalan Tambora V, operasional pintu air disesuaikan kondisi debit air di Kali Opak.

"Kali tersebut jika airnya naik, air dari saluran Phb kembali lagi ke permukiman warga. Sekarang sudah dipasang pintu air, untuk mengantisipasi kembalinya air dari Kali Opak ke permukiman warga. Jadi, begitu hujan deras, pintu air langsung kita tutup,” ujar dia.

Baca juga: Seluruh Lurah di Jakarta Barat diminta cek kondisi tali air
Baca juga: Anies sebut tiga kata kunci pengendalian banjir di Jakarta

Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2020