Jakarta (ANTARA) - Aset kripto terpopuler setelah bitcoin, Ethereum akan berevolusi menjadi Ethereum 2.0 dengan memanfaatkan teknologi decentralized finance atau DeFi yang akan masuk ke fase pertama pada Desember 2020.
CTO Indodax, startup teknologi finansial di dalam bidang aset kripto dan blockchain, William Sutanto di Jakarta, Kamis mengatakan, teknologi DeFi yang dibenamkan di jaringan Ethereum merupakan sistem keuangan baru yang akan menyelesaikan permasalahan keuangan konvensional selama ini.
Meski saat ini hanya digemari oleh pegiat blockchain atau cryptocurrency, lanjutnya, DeFi juga akan merambah dunia finansial lebih luas lagi.
Dikatakannya, DeFi adalah sistem keuangan terbuka dimana para developer bisa mengembangkan logika keuangan ke dalam blockchain. DeFi dirancang untuk memecahkan masalah industri keuangan konvensional yang tertutup dan sangat tersentralisasi.
Baca juga: Literasi keuangan digital bantu publik hindari pinjaman ilegal via SMS
"Salah satunya, dengan memanfaatkan teknologi ini maka semua transaksi bisa dilakukan tanpa melibatkan oknum yang bisa saja bertindak curang terhadap aset nasabahnya. DeFi memungkinkan setiap nasabah memiliki kendali penuh terhadap aset yang dimilikinya," ujarnya melalui keterangan tertulis.
Ethereum 2.0, lanjut William, akan menghasilkan banyak lagi pemain DeFi karena jaringan Ethereum 2.0 mampu menampung lebih banyak dan efisien.
"Inilah mengapa Ethereum 2.0 akan menjadi sejarah penting bagi dunia cryptocurrency, blockchain, dan keuangan digital," katanya.
Dikatakannya, Ethereum 2.0 akan menyelesaikan permasalahan yang selama ini terjadi di Ethereum, misalnya scalling dan gas fee yang, jadi Ethereum 2.0 akan memiliki kapasitas yang jauh lebih besar untuk menampung jumlah transaksi dalam aplikasi-aplikasi DeFi.
Menurut dia, evolusi Ethereum 2.0 diprediksi akan mendorong kenaikan harga koin Ether (ETH), sehingga bisa mempengaruhi harga aset kripto lain karena orang-orang juga akan semakin paham kepada bitcoin, ETH, dan cryptocurrency lainnya.
Harga ETH saat ini masih berada di level Rp5,8 juta di market Indodax.com dan Bitcoin.co.id. ETH di sepanjang tahun ini sudah meningkat lebih dari 200 persen. Pada awal 2020, harga ETH masih berada di level Rp1,8 juta.
Selain itu, aset kripto terpopuler bitcoin juga meningkat lebih dari 100 persen. Kini, harga bitcoin bertahan di Rp208 juta. Pada awal 2020, bitcoin hanya berada pada level Rp99 juta.
Baca juga: Melek keuangan digital buat milenial bijak atur uang
Baca juga: Saat ini, Jepang tidak berencana terbitkan mata uang digital
Baca juga: Tokocrypto rilis token SRM percepat pertumbuhan "crypto-economics"
Pewarta: Subagyo
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020