Banda Aceh (ANTARA News) - Pembangunan di Provinsi Aceh tidak ramah lingkungan sehingga daerah itu menjadi rawan bencana, kata Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Aceh, T.M Zulfikar, di Banda Aceh, Selasa.
"Bencana alam banjir dan tanah longsor sering melanda daerah ini karena pembangunannya tidak ramah lingkungan," kata Zulfikar.
Pembangunan di daerah itu telah mengabaikan pelestarian lingkungan seperti pembangunan jalan, di mana pemerintah rela membuka kawasan hutan yang mestinya dijaga, sementara pembukaan hutan untuk proyek perkebunan kerap mengabaikan keseimbangkan lingkungan sehingga bencana terjadi.
"Bencana alam terjadi akibat kesalahan manusia, termasuk peran serta pemerintah yang membangun kawasan tanpa mengindahkan prinsip-prinsip pembangunan berwawasan lingkungan," kata Zulfikar.
Pemerintah Aceh seharus menganut konsep ramah lingkungan untuk meminimalkah risiko bencana, namun itu diabaikan, padahal masyarakat terkena mbasnya.
"Masyarakat menjadi korban bencana manakala konsep pembangunan ramah lingkungan diabaikan, terutama di daerah-daerah berdekatan dengan kawasan hutan," katanya. (*)
KR-HSA/S019/AR09
Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010