Jakarta (ANTARA) - Badan Amil Zakat Nasional dan Islamic Development Bank (IsDB) memprogramkan penanggulangan pandemi COVID-19, terutama di bidang kesehatan dan pemulihan ekonomi.
"Sesuai perannya, BAZNAS fokus membantu masyarakat miskin di Indonesia. Pada kondisi pandemi ini, masyarakat miskin adalah yang paling terpengaruh," kata Ketua BAZNAS Bambang Sudibyo dalam jumpa pers daringnya, di Jakarta, Kamis.
Ia mengatakan pembiayaan penanggulangan COVID-19 tersebut mengambil sebagian dana hibah gabungan IsDB lewat Islamic Solidarity Fund for Development (ISFD) dan BAZNAS.
Baca juga: Menag: Kerja sama BAZNAS-IsDB perkuat pengelolaan zakat
Total dana hibah itu merupakan kombinasi dari ISFD yang menyediakan 515 ribu dolar AS dan BAZNAS senilai 230 ribu dolar AS. Dana dari ISDF juga ditambahkan 745 ribu dolar AS untuk mendukung berbagai proyek percontohan dalam pengentasan kemiskinan.
Bambang mengatakan program penanggulangan COVID-19 itu salah satu fokusnya untuk memperkuat sektor pelayanan kesehatan bagi kaum lemah. Program akan meningkatkan kualitas kesehatan dan kebersihan lingkungan melalui gerakan cuci tangan yang mencakup 78 sekolah dengan penerima manfaat sebanyak 19 ribu siswa.
Selain itu, kata dia, program juga menyasar pemberdayaan bagi masyarakat yang kehilangan pekerjaan dan pendapatan akibat pandemi. Program akan memberikan dukungan pemulihan ekonomi untuk 35 pengusaha mikro Zmart.
Baca juga: Baznas Jaksel seleksi proposal bisnis pelajar terbaik 2020
Dengan proyek yang didanai ISFD itu, kata dia, agar semakin banyak orang miskin yang mendapat dukungan untuk memulihkan mata pencaharian mereka dan mengatasi pandemi melalui instrumen zakat.
Menunaikan zakat sendiri merupakan rukun Islam ketiga. Pemanfaatan zakat telah digunakan sebagai instrumen pembiayaan sosial di sepanjang sejarah Islam untuk mengatasi kemiskinan terutama bagi masyarakat yang kurang beruntung.
Kendati begitu, BAZNAS mencatat nilai potensi zakat yang seharusnya bisa dikumpulkan sangat besar tetapi belum terealisasi. Berdasarkan Outlook Zakat Indonesia 2019 oleh BAZNAS, jumlah potensi penghimpunan zakat mencapai 3,4 persen dari total PDB atau sekitar Rp462 triliun jika penghimpunan diterapkan pada masing-masing individu dan korporasi.
Baca juga: BAZNAS sebut milenial tetap gemar berdonasi saat pandemi dan resesi
Baca juga: Baznas salurkan beasiswa kaderisasi ulama
Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020