Paris (ANTARA News) - Perusahaan pembuat barang-barang mewah, LVMH, melaporkan lonjakan penjualan 11 persen selama kuartal pertama tahun ini menyusul aksi borong oleh para penyuka untuk produk-produk seperti arloji, perhiasan dan minuman kelas atas setelah berbulan-bulan dibelit ekonomi yang muram.
Penjualan LVMH naik menjadi 4,47 miliar euro (Rp55,8 triliun), lebih tinggi dibandingkan perkiraan para analis Dow Jones Newswire yang sempat menaksir 4,25 miliar euro, terutama berkat pasar Asia, kata Moet Hennessy Louis Vuitton.
LMVH yang berbasis di Paris dan memiliki sejumlah merek mewah terkenal termasuk sampanye Moet, tas tangan Louis Vuitton dan parfum Dior, tahun lalu terpukul krisis ekonomi, hingga laba bersihnya jatuh 13 persen pada 2009, sementara penjualan tergelincir satu persen.
"Semua grup bisnis mencetak pertumbuhan pendapatan organik dua digit, mengambil manfaat dari berakhirnya pengurangan stok barang yang dilakukan distributor dan akibat pulihnya permintaan konsumen," kata perusahaan itu dalam satu pernyataannya.
Penjualan minuman keras (anggur) dan arak, yang paling terkena dampak krisis, pada 2009 naik 18 persen, sedangkan arloji dan perhiasaan merangsek 33 persen.
Total penjualan pada kuartal empat tahun 2009 naik hanya satu persen.
Namun perusahaan ini akan terus mencermati ketidakmenentuan skala pemulihan ekonomi dan akan berkonsentreasi mengembangkan merek-mereknya dengan terus memperhatikan harganya serta berinvestasi secara selektif. (*)
AFP/Jafar Sidik
Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010