Jakarta (ANTARA News) - Bank Pembangunan Asia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2010 akan mencapai 5,5 persen atau naik dibandingkan 2009 sebesar 4,5 persen, demikian siaran pers Asian Development Outlook (ADO 2010) di Jakarta, Selasa.
Menguatnya konsumsi publik dan investasi akan membawa ekonomi Indonesia tumbuh 5,5 persen, sementara resesi ekonomi global hanya berdampak ringan terhadap ekonomi Indonesia sehingga pada 2010 dan 2011 ekonomi bergerak lebih cepat dengan landasan permintaan domestik yang tinggi dan dukungan dari kebijakan makroekonomi.
Namun, pertumbuhan investasi infrastruktur dan meningkatnya lapangan kerja menyisakan sejumlah tantangan, demikian ADB.
Untuk Asia Tenggara, ADB menilai pertumbuhan agregat kemungkinan akan pulih menjadi 5,1 persen pada 2010 dari 1,2 persen pada 2009, ketika lima dari 10 ekonomi di kawasan ini mengalami kontraksi (Brunei Darussalam, Kamboja, Malaysia, Singapura dan Thailand).
Pemulihan ini sebagian besar terjadi karena pulihnya kembali perdagangan global dan meningkatnya investasi di mana ekonomi mungkin akan tumbuh sedikit lebih cepat pada 2011.
ADB menyebut Asia Timur sebagai kawasan dengan pemulihan ekonomi paling kuat, yang diperkirakan naik menjadi 8,3 persen pada 2010 dari 5,3 persen pada 2009, dengan pemulihan ekonomi yang mantap terjadi di Hong Kong, Mongolia dan China Taipe.
Produk Domestik Bruto akan tetap tinggi di RRC di mana stimulus fiskal yang besar dari pemerintah terus berdampak. Republik Korea diperkirakan pulih dan tumbuh sebesar 5,2 persen didorong oleh pulihnya investasi swasta dan konsumsi rumah tangga dan meningkatnya perdagangan global.
Pertumbuhan Asia Selatan juga meningkat pada 2010, dipimpin India yang kemungkinan tumbuh 8,2 persen, begitu juga Srilanka (6,0 persen) ketika negara itu terus mendapat manfaat dari perdamaian yang terjadi baru-baru ini setelah perang saudara yang berlangsung lama. (*)
D012/S004/AR09
Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010