Jakarta (ANTARA News)- Perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia Selasa pada pembukaan pasar didominasi aksi lepas saham sehingga menekan Indeks Harga Saham Gabungan turun, akibat melemahnya saham-saham AS dalam perdagangan semalam.

Indeks Bursa Efek Indonesia (BEI) turun 7,428 poin atau 0,26 persen menjadi 2.874,250 dan indeks LQ-45 melemah 1,449 poin atau 0,26 persen menjadi 556,854 poin.

Analis saham, Ahmad Riyadi di Jakarta, Selasa mengatakan, aksi lepas saham yang dilakukan pelaku pasar terutama terjadi terhadap saham industri obat-obatan dan pertambangan.

Saham Indyka Energi misalnya merupakan saham pertambangan yang mengalami transaksi sebanyak 14,71 juta unit dengan nilai investasi Rp46,69 miliar pada kurs akhir Rp3.125 atau turun Rp75 per saham.

Kemudian saham Kalbe Farma kursnya turun Rp25 menjadi Rp2.075 dengan jumlah transaksi mencapai 23,39 juta unit saham senilai Rp46,78 miliar.

"Kami memperkirakan indeks akan kembali melemah, karena tekanan pasar global yang didukung oleh regional masih mempersulit pasar," ucapnya.

Menurut dia, sejumlah saham unggulan juga mengalami tekanan pasar seperti Astra Internasional turun Rp700 menjadi Rp43.850, saham Gudang Garam melemah Rp400 menjadi Rp27.200, dan saham United Tractor turun Rp150 menjadi Rp18.650.

"Kami memperkirakan indeks sulit untuk kembali menguat, karena harga saham yang diperjualbelikan juga sudah mengalami kenaikan cukup tinggi," ucapnya.

Meski demikian, Indonesia masih tetap merupakan pasar yang dicari asing, karena masih dapat memberikan keuntungan lebih tinggi ketimbang negara lain.

"Indonesia masih merupakan pasar potensial bagi asing untuk mencari keuntungan yang lebih tinggi ketimbang pasar Asia lainnya," katanya.(H-CS/A024)

Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010