Washington (ANTARA News) - Ukraina mengumumkan uranium tingkat bom miliknya, Senin, dalam dorongan bagi pertemuan puncak Presiden AS Barack Obama mengenai jaminan bahan nuklir di dunia, sementara seorang pejabat AS memperingatkan mengenai risiko aksi teror nuklir "yang bertambah besar".

Obama menyerukan pertemuan puncak 47 negara di Washington, yang terbesar yang dituanrumahi seorang pemimpin AS sejak 1945, guna berusaha menjamin bahan longgar dalam simpanan militer dan sipil di seluruh dunia dalam waktu empat tahun, sebagaimana dikutip dari AFP.

Isyarat dari Ukraina, bekas republik Uni Sovyet dan tempat ledakan pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl 1986, memberi janin baru bagi pertemuan puncak itu.

Presiden Ukraina Viktor Yanukovych, yang baru dilantik, mengatakan kepada Obama dalam pertemuan bilateral bahwa ia akan membuang 90 kilogram uranium yang sangat diperkaya milik Ukraina, cukup untuk membuat beberapa bom, kata Gedung Putih.

Namun penasehat tinggi Obama mengenai terorisme, John Brennan, memperingatkan bahwa ketertarikan Al-Qaida pada senjata nuklir "kuat" dan risiko terorisme nuklir "nyata, serius dan bertambah besar".

Para pemimpin dari China, Pakistan, Rusia serta puluhan negara lain berkumpul dalam konferensi dua hari di pusat konferensi yang dijaga ketat mengenai jaminan simpanan uranium yang diperkaya dan plutonium yang dipisahkan di seluruh dunia yang dapat digunakan gerilyawan garis keras untuk membuat senjata yang mentah tapi menghancurkan.

Kanada, yang mengikuti tindakan Ukraina, menyampaikan janji serupa mengenai simpanannya yang lebih kecil, sebagaimana telah dilakukan sebelumnya oleh Chile.

Yang membuat keruh konferensi itu ialah ketegangan yang meningkat mengenai Iran, yang dituduh oleh Amerika Serikat serta sekutunya secara diam-diam berusaha membuat senjata nuklir. Iran menyatakan negara tersebut berusaha memperoleh tenaga listrik sipil.(C003/A024)

Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010