Jadi Proyek PLTP Patuha 2 ini sudah tertunda lama sejak tahun 2002 karena berbagai tantangan kami kami hadapi
Bandung (ANTARA) - Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) 2 Patuha yang merupakan bagian dari Program Infrastruktur Pemerintah untuk Percepatan Pembangunan Pembangkit Tenaga Listrik yang menggunakan Energi Baru Terbarukan (EBT) ditargetkan rampung tahun 2024.
“Jadi Proyek PLTP Patuha 2 ini sudah tertunda lama sejak tahun 2002 karena berbagai tantangan kami kami hadapi. Namun alhamdulillah, berkat kemudahan yang diberikan Allah SWT serta dukungan penuh dari semua pihak, baik pihak pemangku kepentingan, regulator/pemerintah pusat di berbagai kementerian, pemerintah daerah, DPR dan DPRD serta masyarakat sekitar, proyek ini udah mulai berjalan. Hal ini tentu merupakan kebanggaan masyarakat di Kabupaten Bandung,” kata Direktur Utama PT Geo Dipa Energi (Persero) Riki Firmandha Ibrahim, Kamis.
Ia menjelaskan proyek ini merupakan bagian dari Program Infrastruktur Pemerintah untuk Percepatan Pembangunan Pembangkit Tenaga Listrik yang menggunakan EBT sesuai Peraturan Menteri ESDM Nomor 15 Tahun 2010, yang terakhir diubah dengan Peraturan Menteri ESDM Nomor 40 Tahun 2014. Program ini juga dikenal sebagai Program Percepatan Pembangunan Pembangkit Tenaga Llistrik 10.000 MW Tahap Kedua/Fastrack 2 yang terintegrasi ke dalam Proyek Ketenagalistrikan 35.000 MW yang dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo.
Baca juga: Lebih dari EBT, ini dampak hadirnya PLTP Patuha bagi masyarakat
Untuk itu, kata dia, GeoDipa membutuhkan dukungan dari semua pihak terutama Forkompinda Kabupaten Bandung agar pembangunan PLTP 2 Patuha berkapasitas 1x 55 MW berjalan lancar dan sesuai target.
Bupati Bandung Dadang M Naser, dalam public expose Proyek Strategis Nasional (PSN) PLTP Patuha 2 mengatakan dukungannya, mengingat proyek tersebut mendatangkan investasi yang akan berdampak pada kesejahteraan masyarakat.
“Namun perlu pemahaman dari semua pihak agar bisa bahu membahu membangun sinergitas untuk bisa menikmati manfaat bagi kesejahteraan masyarakat dari hadirnya investasi ini,” katanya.
Dadang juga menambahkan bahwa sosialisasi dari pemanfaatan EBT , khususnya panas bumi, masih harus terus dilakukan. Hal ini mengingat masih banyaknya disinformasi yang ada di tengah masyarakat.
Baca juga: Geo Dipa tambah kapasitas PLTP 110 MW dukung energi ramah lingkungan
“Patut terus kita sosialisasikan, karena kehadiran energi baru terbarukan sangat dibutuhkan oleh masyarakat, oleh Negara. Energi baru terbarukan yang dipandang ramah lingkungan, tapi masih ada mis informasi yang seolah-olah berdampak terhadap longsor dan lain-lain akibat eksplorasi serta eksploitasi,” ujarnya.
Kepala Subdit Pengawasan Eksplorasi dan Eksploitasi, Direktorat Panas Bumi, Ditjen EBTKE, Kementerian ESDM, Budi Herdiyanto mengatakan proyek PLTP 2 Pahuha merupakan upaya pemerintah mewujudkan kedaulatan energi.
“Dukungan sangat diperlukan, karena program pengembangan PSN Patuha 2 ini akan memberikan manfaat bagi penerimaan negara dan penerimaan asli daerah, tenaga kerja, serta multiplier effect lainnya seperti roda pembangunan ekonomi,” katanya.
Baca juga: PII beri fasiltas jaminan pemerintah pada proyek PLTP Dieng dan Patuha
Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020