Manado (ANTARA News) - Sulawesi Utara (Sulut) mengekspor 14 ton limbah pala (arang pala) senilai 22.750 dolar Amerika Serikat (AS) ke Vietnam pada awal April 2010.
"Ekspor limbah pala itu merupakan pengembangan produk turunan komoditi yang selama ini menjadi andalan Sulut," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sulut), Sanny Parengkuan, di Manado, Senin.
Ia mengatakan, ekspor limbah pala ke Vietnam ini merupakan yang kedua kali, setelah sebelumnya berhasil mengekspor produk yang selama ini hanya menjadi sampah tidak berguna.
"Ekspor limbah pala merupakan hal positif, karena mampu memanfaatkan barang yang tidak berguna lagi menjadi produk bernilai tinggi," kata Sanny.
Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri Disperindag Sulut Hanny Wajong mengatakan ekspor limbah pala itu menambah produk turunan komoditi perkebunan ini menjadi tiga jenis.
"Komoditi pala terdiri atas biji pala dan fuli, dan kali ini bertambah, yaitu limbahnya," katanya.
Ia mengatakan, pemerintah daerah terus mendorong para pelaku usaha di daerah ini terus membuat terobosan dengan inovasi produk yang lebih beragam.
"Makin banyak jenis produk turunan suatu produk, akan makin baik bagi ekspor Sulut, sehingga banyak pilihan ketika salah satu komoditi harganya jatuh," kata Hanny.
Pala merupakan komoditi andalan ekspor Sulut dengan sumbangan devisa cukup besar, dan transaksi ekspornya berjalan rutin ke berbagai negara.
(T.G004/M008/P003)
Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010