Jakarta (ANTARA News) - PT Danareksa Sekuritas dinilai lebih berpeluang untuk membeli 1,25 persen saham Rajawali Corporation di PT Semen Gresik Tbk (SMGR), kata Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Mustafa Abubakar.
"Kelihatannya mereka (Danareksa) serius, dan sepertinya juga lebih mengarah ke Danareksa," ujarnya di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Senin.
Menurut dia, Danareksa telah menunjukkan minat untuk masuk Semen Gresik, dan perusahaan itu juga memiliki dana untuk menjadi investor.
Untuk itu, ujarnya, Kementerian BUMN selaku kuasa pemegang saham akan menyampaikan surat kepada Kementerian Keuangan apakah akuisisi saham tersebut dilakukan dalam bentuk investasi saham pemerintah atau dalam bentuk lainnya.
Rajawali Corporation melalui anak usaha, Blue Valley, berencana melepas 1,25 persen sahamnya di Semen Gresik, atau senilai Rp 517 miliar.
Meski sudah memberi persetujuan pembelian yang dieksekusi melalui BUMN, namun pemerintah belum menentukan perusahaan yang akan membeli saham tersebut.
Selain Danareksa, PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) juga disebut-sebut berminat masuk ke Gresik.
Direktur Danareksa, Marciano Herman, mengatakan bahwa siap saja masuk ke perusahaan semen plat merah itu.
"Tinggal menunggu arahan dari pemerintah," kata Marciano.
Ia menuturkan, akan menyiapkan dana dari kas internal ataupun dari pembiayaan lain.
Meski demikian, Mustafa Abubakar menambahkan, pemerintah belum memberikan target penyelesaian akuisisi tersebut.
"Tergantung nanti, apakah mereka menggandeng tergantung nanti apakah akan menggandeng partner atau tidak," ujar Mustafa.
Pada perdagangan Senin (12/4) saham Semen Gresik berkode SMGR di pasar modal Indonesia ditutup pada level Rp8.100 per lembar, dengan total nilai transaksi Rp128,86 miliar.
Harga saham SMGR tersebut, naik dibanding penutupan Senin (5/4) sebesar Rp7.900 per lembar, dengan nilai transaksi Rp290,48 miliar.
(T.R017/M012/P003)
Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010