Medan (ANTARA) - Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara erupsi pada Rabu, sekitar pukul 12.00 WIB, degan meluncurkan awan panas sejauh 1.500 meter mengarah ke timur dan tenggara.
"Selain itu, teramati guguran dengan jarak luncur 500-1.000 meter mengarah ke timur dan tenggara," ujar Pelaksana Tugas Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karo Natanail Perangin-angin dihubungi dari Medan, Rabu.
Ia menyebutkan puncak Gunung Sinabung terlihat secara jelas, sedangkan asap dari kawah teramati berwarna putih dengan intensitas tebal dan tinggi 50-200 meter di atas puncak gunung tersebut.
"Jumlah awan panas guguran satu kali, amplitudo 120 mm, durasi 155 detik," ujarnya.
Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara, Selasa (3/11), sekitar pukul 23.58 WIB juga erupsi dengan tinggi kolom abu teramati 1.500 meter di atas puncak gunung.
Baca juga: Tiga kecamatan kena dampak debu vulkanik Gunung Sinabung
Kolom abu berwarna kelabu dengan intensitas condong ke arah timur. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum tujuh milimeter dan durasi 13 menit tiga detik.
Saat ini, Gunung Sinabung berada pada status Level III (Siaga) dengan rekomendasi warga maupun petani agar tidak melakukan aktivitas di desa-desa yang sudah direlokasi, serta lokasi di dalam radius tiga kilometer dari puncak Sinabung.
Larangan warga beraktivitas juga di radius lima kilometer untuk sektor selatan-timur dan empat kilometer untuk sektor timur-utara.
Jika terjadi hujan abu, masyarakat diimbau memakai masker bila ke luar rumah untuk mengurangi dampak gangguan kesehatan dari abu vulkanik, mengamankan sarana air bersih serta membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang lebat agar tidak roboh.
Masyarakat yang berada dan bermukim di dekat sungai-sungai yang aliran airnya berhulu di Gunung Sinabung agar tetap waspada terhadap bahaya banjir lahar hujan.
Baca juga: Polda Sumut gunakan watercanon bersihkan debu erupsi Sinabung
Pewarta: Munawar Mandailing
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2020