Semarang (ANTARA News) - Komunitas bersepeda ke kantor (bike to work) Kota Semarang meminta pemerintah kota agar membuat jalur khusus sepeda, sehingga tidak terus menjadi bagian yang dimarginalkan dan dapat juga merasakan kenyamanan dalam berkendara.
"Kita berharap lebih nyaman di jalan raya dengan adanya `bike line` (jalur khusus sepeda,red.). Tidak diteriaki dan tidak kesulitan setiap mau parkir," kata Nana Podungge, Sekretaris Bike to Work Kota Semarang di Semarang, Minggu.
Nana mengaku selama ini dirinya kesulitan untuk mencari tempat parkir dan jika mendapatkan tempat, maka tempatnya pun tidak seperti yang diharapkan.
"Kita seperti tidak `diuwongke` (diakui,red.). Pernah ke swalayan, tukang parkirnya begitu tahu kita bawa sepeda langsung `diliatin` seperti kita tidak akan bayar parkir. Padahal, kita juga membayar. Kita juga ingin parkir aman dan nyaman. Saya juga pernah parkir dan langsung diminta ke pojok," cerita Nana yang tergabung dengan Bike to Work sejak terbentuk pada Juli 2008 ini.
Ibu dua anak yang berprofesi sebagai guru ini mengaku untuk memulai dibuat jalur khusus untuk sepeda, maka bisa diawali dengan "car free day".
Merasa sebagai bagian yang termarjinalkan, juga dirasakan Budi Tjahjanto. Camat Candisari ini mengaku sejak SMP dirinya selalu mengendarai sepeda dari rumah menuju sekolah, termasuk sekarang setiap hari Jumat dirinya pergi ke kantornya (Kantor Kecamatan Candisari, red.) dengan sepeda.
"Jalur khusus sepeda diperlukan karena seperti angkutan umum sering `main potong` saja. Selama ini, kalau ke kantor lewat jalan alternatif. Jadi tidak banyak asap knalpot," katanya.
Pengamat transportasi Universitas Katholik Soegijapranata Djoko Setijowarno dalam kesempatan tersebut mengatakan bahwa Kota Semarang pernah memiliki jalur khusus sepeda yakni pada jalur lambat di Jalan Majapahit dan Jalan Soegijapranata.
"Jalur sepeda tersebut bisa dihidupkan kembali. Namun, tentu harus diikuti dengan bagusnya angkutan massal," katanya.
Menurutnya jika angkutan massal bagus, maka jumlah kendaraan pribadi akan berkurang dan arus lalu lintas akan dapat memberi ruang untuk pengendara sepeda.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Semarang Gurun Risyadmoko menambahkan, pihaknya akan mengkaji jalur khusus sepeda dan dalam waktu dekat pihaknya mengundang seluruh komunitas sepeda untuk merumuskan hal tersebut. Namun, dirinya akan mendahulukan diberlakukannya "car free day".
"Akan kita usulkan "car free day" karena kita juga ada satuan kerja perangkat daerah (SKPD) yang lain. Oleh karena itu, kami membutuhkan masukan-masukan dan kita akan memfasilitasinya," katanya.
Gurun menambahkan dirinya juga berharap komunitas sepeda bisa dalam satu wadah dan tidak terkotak-kotak. (N008/K004)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010
Terimakasih juga buat semua pihak yang sudah membantu acara ini terlaksana.
(boillebon - humas B2W Semarang - Ketua Panitia Talk Show)