Layaknya peringatan maulid di daerah-daerah lainnya, tradisi pandanga itu juga diiringi tabuhan musik rebana dengan dilantunkan puji-pujian kepada Nabi Muhammad SAW.
Selanjutnya, pertunjukan tradisi yang berlangsung di atas pangung itu juga dibacakan ayat-ayat suci Al Quran.
Pertunjukkan itu dilakukan oleh 16 pria berpakaian serba putih.
Yang menarik dari tradisi pandanga adalah disajikannya berbagai jajanan tradisonal dari Banggai.
Kue tradisional itu ditempatkan dalam beberapa wadah yang dihias dengan bentuk seperti rumah sehingga menarik pengunjung yang hadir.
Usai melakukan berbagai doa, selanjutnya kue-kue itu dibagikan kepada ratusan penonton yang hadir.
Penonton pun bergegas ketika kue itu dibawa turun dari panggung. Dalam hitungan detik berbagai macam kue itu telah habis.
Beberapa saat sebelumnya juga dihadirkan pertunjukan serupa tapi hanya melantunkan doa-doa dengan diringi musik rebana.
Setiap malam dihadirkan pertunjukan tradisi memperingati maulid Nabi Muhammad yang berasal dari 11 kabupaten/kota di Sulteng yang berada di panggung 3.
Sementara itu, kegiatan lainnya juga berlangsung di dua panggung lainnya seperti lomba membaca Al Quran, lomba fashion busana muslim, serta lomba kaligrafi sehingga konsentrasi penonton terpecah di sejumlah tempat.
Secara keseluruhan FMN V ini diikuti 745 peserta dari 23 provinsi.
FMN V sendiri akan berakhir pada 13 April, setelah sebelumnya dibuka pada Jumat (9/4) oleh Wapres Boediono.
Selain berbagai perlombaan, juga terdapat stand-stand pameran atau produk-produk unggulan dari setiap provinsi yang ikut.
Hingga malam ketiga, ribuan orang masih memadati FMN V yang dilaksanakan di pelataran Masjid Agung Darussalam Palu.
(T.R026/R009)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010