"Usai kongres di Bali, PDIP dihadapkan pada tantangan untuk menyiapkan kandidat yang akan diusung sebagai calon presiden pada 2014 , karena tidak bisa tiba-tiba dan harus disiapkan sejak awal," katanya di Yogyakarta, Minggu.
Menurut dia, apakah PDIP akan kembali mengusung Megawati Soekarnoputri sebagai calon presiden ataukah kader muda semua tetap harus disiapkan sejak saat ini.
"Apakah PDIP tetap akan mengusung Megawati yang pada kenyataannya pernah dua kali kalah dalam pemilihan presiden ataukah mencari kader muda yang terbaik yang akan diusung menjadi kandidat, semua harus dipikirkan sejak sekarang," katanya.
Ia mengatakan, selain itu tantangan PDIP menjelang pemilu 2004 nanti adalah proses konsolidasi organisasi partai untuk mampu bersaing dengan partai-partai besar lainnya.
"Tantangan PDIP pada 2014 di tengah merosotnya perolehan suara pada pemilu 2009 adalah proses konsolidasi organisasi partai yang kira-kira bisa bekerja dan membangun basis kekuatan hingga bawah," katanya.
Konsolidasi tim partai itu tidak ringan karena PDIP sendiri sebenarnya juga mengalami satu fragmentasi di tingkat bawah seperti yang terjadi pada pemilihan kepala daerah (Pilkada).
"Banyak sekali kekecewaan di tingkat bawah akibat proses dalam pilkada ini, dan jika ini tidak terbenahi maka konsolidasi partai akan mengalami hambatan yang serius," katanya.
Ia mengatakan, PDIP usai menggelar kongres juga memiliki tantangan besar untuk menggelar kampanye permanen sebagai partai oposisi melalui instrumen-instrumen yang dibangunnya.
"Ketika PDIP memilih dan menyatakan sebagai oposisi maka ini harus dapat diturunkan dalam instrumen yang lebih jelas terkait kebijakan yang diambil dan merumuskan opisisi apa yang dibangun, kampanye ini tidak hanya jargonistik saja," katanya.
(U.V001/H008/P003)
Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010