"Kendaraan dari sejumlah kota di Sumatra dan sebaliknya ke beberapa kota di Sumbar, terpaksa kini dialihkan," kata Manajer Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalop) Sumbar, Ade Edwar,Minggu.
Menurutnya, hujan lebat yang mengguyur sejumlah kota di Sumbar, termasuk di Solok Sabtu (10/4) sejak pukul 15.00 WIB, mengakibatkan tanah longsor di Paka, Jorong Bukit Padusi, Nagari Guguak Sarai Kecamatan IX Koto Sei Lasi, Kabupaten Solok.
Tak ada korban jiwa dalam bencana longsor itu. Untuk sementara arus kendaraan dialihkan, yakni dari Kab. Sijunjung menuju ke Sawahlunto, dan baru menuju ke kota di Sumbar, dengan kondisi ruas jalan relatif sempit.
Ratusan kendaraan truk, bus minibus melintas di ruas Jalinsum kawasan tengah di Sumbar itu, yakni dari sejumlah kota di Smbar menuju kota di Sumatra dan Jawa , begitu juga sebaliknya.
Dia menambahkan, dua unit alat berat sudah didatangkan untuk mengangkat material longsor yang turun dari lereng bukit di daerah itu.
"Kita masih kekurangan alat berat untuk mengangkat material longsor yang menimbun badan jalan itu, dan juga untuk membantu membersihkan material berupa tanah dan batu yang menimbun sejumlah rumah warga di sana," katanya.
Dia mengatakan, kondisi ruas Jalinsum kawasan tengah di Sumbar, kini cukup banyak diwarnai material longsoran, di antaranya juga ada ada badan jalan yang terban, namun masih bisa dilalui kendaraan secara bergantian.
Kondisi ruas jalan seperti itu, dampak guncangan gempa beruntun dan terakhir terkuat (7,9 SR) terjadi 30 September tahun lalu.
"Lereng perbukitan di Sumbar kini banyak yang retak dan merekah, sehingga saat hujan lebat, terjadi longsor," katanya.
Ia sudah mengisyaratkan warga bermukim di kawasan lereng perbukitan agar berhati-hati, terutama pada musim hujan, begitu juga bagi awak kendaraan saat melintasi ruas jalan berada di lereng perbukitan, lebih baik tidak melintas saat hujan lebat.
"Sangat berbahaya jika masih ada warga yang masih tinggal di daerah tebing perbukitan," katanya.
(T.KR-ZON/H007/P003)
Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010