Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Agama menyatakan sekitar 43,33 persen pemondokan haji akan menempati ring I yang berjarak 2 km atau relatif dekat dengan Masjidil Haram.
"Rasa nyaman beribadah dalam pelaksanaan ibadah haji akan dirasakan pada musim haji 2010, karena dekat dari Masjidil Haram dan ditambah kenyamanan lain berupa peningkatan kamar penginapan," kata
Menteri Agama Suryadharma Ali di Bandara Soekarno-Hatta Jakarta, Ahad.
Setelah datang dari melakukan kunjungan kerja ke Arab Saudi, ia mengatakan sampai 9 April telah dapat menyewa 249 rumah dengan kapasitas 137.177 orang (69,41 persen).
"Darj umlah rumah itu, sebanyak 85.641 orang (43,33 persen) berada di ring I dengan jarak 2 km dan 51.536 orang (26,08 persen) berada di ring II," katanya.
Jika dibandingkan dengan pelaksanaan musim haji tahun lalu (2009), pemondokan yang disewa sebanyak 127 rumah dengan kapasitas 54.320 orang (27,23 persen) berada di ring I dengan jarak paling jauh 2 km.
"Di ring II sebanyak 297 rumah dengan kapasitas 145.036 orang (72,72 persen) dengan jarak terjauh 7 km. Dengan demikian, untuk pondokan haji di Mekkah pada musim haji 2010 mengalami kemajuan, meski belum seluruhhnya rampung," kata Suryadharma Ali.
Ia berharap rumah yang sudah dikontrak tersebut tak mengalami pemutusan kontrak di tengah jalan, seperti yang kerap terjadi pada tahun-tahun sebelumnya.
Untuk mengantisipasi kejadian pemutusan kontrak pondokan secara sepihak dari pemilik pondokan, panitia haji telah mengalokasikan kelebihan pondokan 1,5 persen dari jumlah pondokan yang dikontrak.
"Jadi, sekitar 3.000 orang calon haji bisa ditampung di pondokan tersebut jika terjadi pemutusan kontrak di tengah jalan," kata Menag yang didampingi Sekjen Kementerian Kesehatan RI, Ratna Rosita.
Ada perbedaan ruang kamar penginapan. Jika pada tahun sebelumnya standar ruang 3,5 meter per segi per orang, maka kini standarnya ditingkatkan 4 meter persegi per orang. Hal ini, lanjut Menag, telah menjadi bagian pembicaraan ketika bertemu dengan Menteri Haji Arab Saudi.
Untuk penginapan di Madinah, tim perumahan Kementerian Agama telah merencanakan di wilayah Markaziah minimal 90 persen. Sampai saat ini masih dalam taraf verifikasi administrasi.
Tahun lalu, pondokan haji Indonesia menempati wilayah itu sebanyak 83,52 persen.
Untuk sewa hotel transit di Jeddah, lanjut dia, juga dalam tahap verifikasi.
Pada kesempatan tersebut, Menag juga menjelaskan permintaan tambahan kuota haji kepada Kementerian Haji Arab Saudi dari sebelumnya
berjumlah 210 ribu orang menjadi 235 ribu orang, termasuk permohonan peningkatan pelayanan keimigrasian di Bandara King Abdul Aziz.
Khusus mengenai quota, kata Suryadharma Ali, sangat penting bagi Indonesia karena penduduk Indonesia diperkirakan kini mencapai 235 juta.
"Jadi, wajar jika perlu ada penambahanan kuota sehingga daftar tunggu bagi jemaah haji Indonesia dari tahun ke tahun tidak makin panjang," katanya.
Mengenai kesehatan, Sekjen Kementerian Kesehatan RI Ratna Rosita berjanji akan mendekatkan layanan kepada jemaah. Petugas diharapkan proaktif, terutama di Arafah saat pelaksanaan ibadah haji.
Menurut Ratna, pelayanan kesehatan haji tetap kepada ketentuan setempat, seperti keharusan pemberian vaksin meningitis, vaksin flu babi.
Untuk hal itu, pihak kesehatan akan meningkatkan layanan agar angka kematian, karena penyakit bawaan dari tanah air dan usia lanjut, dapat ditekan.
"Tim kesehatan kini sedang merekrut petugas haji. Diharapkan tenaga pilihan ini dapat meningkat pelayanan optimal nanti," kata Ratna Rosita.
(T.E001/E011/P003)
Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010