Solo (ANTARA News) - Kondisi das aliran sungai (DAS) Bengawan Solo telah mengalami kerusakan di berbagai lokasi dan perlu segera penyelamatan.
"Das Bengawan Solo menjadi super prioritas untuk penyelamatan, utamanya di daerah hulu," ujar Kepala Pusat Penyuluhan Kehutanan Kementerian Kehutanan Eka Widodo Sugiri di sela-sela pemberian 10.000 bibit pohon dari PT Bank Tabungan Negara (BTN) Tbk kepada Pemerintah Kota Surakarta di Taman Balekambang, Solo, Minggu.
Selain DAS Bengawan Solo, menurut dia, yang juga menjadi super prioritas penyelamatan yakni DAS Ciliwung, Citarum dan Barito.
Kondisinya sangat kritis terutama di daerah hulu. Jika dibiarkan, maka dampaknya sangat besar di daerah hilir seperti kualitas air yang buruk, kemudian usia waduk yang semakin pendek karena banyaknya endapan.
Ada beberapa indikasi kerusakan DAS, antara lain endapan lumpur diatas ambang batas, saat musim kemarau di daerah hulu akan kering serta di beberapa lokasi tanahnya retak-retak.
"Untuk DAS Bengawan Solo sekarang ini di beberapa tempat sudah mengalami indikasi kerusakan seperti tanah retak dan kekeringan di musim kemarau," katanya.
Kerusakan DAS di daerah hulu disebabkan adanya tekanan penduduk sehingga daerah hulu tidak lagi bisa berperan sebagai daerah tangkapan air hujan.
Upaya yang bisa dilakukan untuk menyelamatkan DAS dari kerusakan tersebut antara lain dengan melakukan rehabilitasi dan reboisasi di daerah hulu.
Seperti yang sudah dilakukan Kementerian Kehutanan bekerja sama dengan pemerintah daerah setempat sejak 2006 dengan melakukan gerakan Indonesia menanam. Sedangkan untuk tahun 2010 ini menargetkan bisa menanam sebanyak satu miliar batang pohon tersebar di seluruh Indonesia.
"Untuk gerakan tersebut, hingga saat ini dari satu miliar batang sudah berhasil ditanam sebanyak 270 ribu pohon yang merupakan angka keberhasilan tumbuh," katanya.
Jika program menanam pohon ini dilakukan pada saat yang tepat yaitu di musim penghujan, maka angka keberhasilan tumbuh bisa mencapai 80 persen.
Pemerintah Kabupaten Wonogiri pada Juni 2010 akan melakukan penanaman sebanyak 70 ribu bibit pohon di daerah hulu DAS Bengawan Solo. Ini dilakukan untuk mencegah terjadinya kerusakan yang lebih parah lagi.
Untuk melakukan penanaman pohon di daerah hulu, harus disesuikan dengan kondisi masing-masing daerah. Jika di daerah tersebut merupakan pemukiman penduduk, maka jenis pohon yang cocok untuk ditanam adalah jenis pohon Multi Purpose Tree Species (MPTS) seperti pohon buah-buahan, sedangkan jika daerah tersebut merupakan daerah industri maka jenis tanaman yang cocok ditanam adalah tanaman keras.
"Dulu aturan dari kami 70 persen tanaman keras dan 30 persen tanaman MPTS, tetapi ini tidak cocok di daerah penduduk karena penduduk akan menebang tanaman keras yang kita tanam. Sehingga sekarang kita sesuaikan dengan kondisi daerahnya masing-masing," katanya.
(U.J005/R014/P003)
Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010