Sao Paulo (ANTARA) - Regulator kesehatan Brazil Anvisa mengizinkan Johnson & Johnson melanjutkan uji klinis vaksin eksperimental COVID-19, menurut pernyataan kantor pemerintah pada Selasa (3/11).
Vaksin J&J merupakan satu dari empat vaksin yang sedang diuji cobakan di Brazil, yang mengalami wabah terparah COVID-19 ketiga di dunia setelah Amerika Serikat dan India. Brazil juga melaporkan kematian COVID-19 tertinggi kedua di dunia.
Uji klinis J&J di Brazil dihentikan sementara sejak 12 Oktober, sehingga panel keamanan dapat mengevaluasi penyakit tertentu pada seorang partisipan dalam riset Tahap 3, yang rencananya melibatkan 60.000 orang. Uji klinis vaksin di AS juga dilanjutkan bulan lalu.
Anvisa mengatakan ketika uji klinis dihentikan, 12 partisipan di Brazil, yang semuanya berasal dari Rio de Janeiro, menerima satu dosis vaksin atau plasebo.
Riset di negara Amerika Selatan itu dilakukan di 11 negara bagian dan diperkirakan bakal melibatkan hingga 7.560 orang berusia 18 tahun ke atas, demikian Anvisa.
Sumber: Reuters
Baca juga: Warga Brazil protes kewajiban imunisasi COVID-19, tes Sinovac
Baca juga: Peserta uji vaksin COVID-19 AstraZeneca di Brazil meninggal
Baca juga: Brazil, Rusia sedang dalam pembicaraan buat vaksin COVID-19
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020