Bandung (ANTARA News) - PT Bio Farma membuat 100 lubang biopori di kompleks pabrik vaksin Badan Usaha Milik negara (BUMN) tersebut di kawasan jalan Pasteur kota Bandung.

Pembuatan lubang biopori di kawasan asri di industri vaksin kebanggaan nasional itu dipelopori oleh Himpunan Karyawan (Hika) PT Bio Farma yang didukung oleh Pemkot Bandung.

"Sebanyak 100 biopori dibuatkan sejak Sabtu (10/9) kemarin, fungsinya untuk mendukung penyerapan air di kota Bandung," kata Ketua Umum Hika Dikdik Sadikin di Bandung, Minggu.

Menurut Dikdik, pembangunan biopori di kompleks Bio Farma merupakan merupakan gerakan untuk mengajak warga dan instansi di kota Bandung lainnya untuk membangun biopori di wilayah masing-masing.

Dikdik menyebutkan, biopori sangat penting untuk mengembalikan fungsi Bandung sebagai daerah tangkapan dan resapan air.

"Dengan gerakan membangun biopori diharapkan mampu mengatasi krisis air di musim kemarau dan mengatasi kekeringan di musim kemarau," kata Dikdik Sadikin.

Kegiatan pembuatan Biopori itu mendapat dukungan dari Pemkor Bandung. Wakil Wali kota Bandung H Ayi Vivananda ikut dalam kegiatan biopori di sana.

Menurut Ayi, kota Bandung saat ini tengah menggiatkan gerakan menanam pohon dan membangun sumur resapan sejenis biopori itu.

"Saat ini di kota Bandng telah ada sekitar 1,2 juta lubang biopori. Jumlahnya masih perlu ditambah lagi sehingga benar-benar menjamin ketersediaan air di Bandung," kata Ayi Vivananda.

Langkah penyelamatan lingkungan di kota Bandung selain membuat sumur resapan juga menegakkan regulasi tentang lingkungan hidup serta melakukan penindakan terhadap para pelanggar dan perusak lingkungan hidup.

Salah satunya dengan menjaga dan memelihara pepohonan di kota Bandung termasuk mempertahankan kawasan hijau dan taman-taman kota.

Ia berharap langkah tersebut juga diikuti oleh BUMN-BUMN lainnya yang ada di kota Bandung dan umumnya di Jawa Barat.

"Penyelamatan dan pemeliharaan lingkungan hidup harus dilakukan secara holistik dan bersama-sama dengan melibatkan seluruh unsur dan elemen masyarakat, termasuk instansi dan BUMN," katanya.
(T.S033/Y003/P003)

Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010