"Kami keluarga Fikri mengucapkan terima kasih kepada keluarga Bilqis yang telah memberikan banyak inspirasi kepada kami," kata Ngabdus Salam di Jakarta, Minggu, ketika ditemui di TPU Kawi-Kawi Jakarta Pusat setelah acara pemakaman Bilqis Anindya Passa.
Berkat Bilqis, kata dia, keluarganya memiliki harapan melalui pengumpuan koin cinta untuk pengobatan Fikri meski pada akhirnya anaknya meninggal akibat pembuluh darah yang pecah pada tanggal 20 Februari 2010.
"Bilqis telah memberikan pelajaran kepada kita untuk beramal dan membuka ladang bagi para donatur di seluruh Indonesia," katanya.
Fikri sendiri melalui upaya penggalangan dana koin cinta mampu mengumpulkan dana Rp38 juta dalam waktu dua pekan.
"Sebagian Koin Cinta Bilqis juga masuk ke keluarga kami," katanya.
Ia mengatakan bahwa dana tersebut akan disumbangkan ke sejumlah yayasan dan kepada anak-anak yang memiliki penderitaan yang sama dengan Fikri dan Bilqis.
Setelah Fikri meninggal pada tanggal Februari 2010 akibat penyakit atresia biller, Bilqis menyusul berpulang ke Rahmatullah pada 10 April 2010 pukul 15.15 WIB di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr. Kariadi Semarang akibat gagal napas.
(T.H016/D007/P003)
Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010