Jakarta (ANTARA) - Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Indonesia Bambang PS Brodjonegoro mendorong para startup atau technopreneur atau perusahaan berbasis teknologi untuk memanfaatkan keanekaragaman hayati dengan inovasi dalam mengembangkan usahanya.

"Biodiversitas harus dimanfaatkan dengan enterpreneur dan inovasi. Ada inovasi untuk menciptakan nilai tambah dari biodiversitas, dan komersial melalui enterpreneur," kata Menristek Bambang dalam diskusi virtual Muda Berinovasi: Start Your Startup Now, di Jakarta, Selasa malam.

Bambang mengatakan agar wirausaha tidak hanya sebagai pengikut (follower) namun berani melakukan terobosan, kebaruan atau inovasi dan tidak hanya sebagai pengikut (follower).

Baca juga: Kewirausahaan menonjol, negara keluar "middle income"

"Belajar dari kunci sukses pengusaha yakni inovatif dan berani ambil risiko," tuturnya.

Dia mengatakan Kementerian Riset dan Teknologi membina startup atau technopreneur untuk sedekat mungkin dalam mengolah sumber daya alam Indonesia karena Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang melimpah dan masih banyak yang bisa diolah dan dikembangkan.

Keanekaragaman hayati wilayah darat dan laut Indonesia tercatat terbesar di dunia.

Menristek menuturkan wirausaha atau perusahaan berbasis teknologi harus bersifat adaptif dengan revolusi industri keempat, inovatif, berani melakukan terobosan dan menguasai teknologi digital.

"Jadi penguasaan teknologi digital sebenarnya pintu masuk kita untuk melakukan inovasi yang lebih luas," tuturnya.

Baca juga: Menristek: Manfaatkan bonus demografi untuk melahirkan banyak startup
Baca juga: Menristek: Vaksin COVID-19 harus terjamin aman
Baca juga: Menristek: Akan ada enam versi vaksin Merah Putih untuk COVID-19

Pewarta: Martha Herlinawati S
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020