Kalau membaca kitab kuning, akidah, para santri sudah mahir. Akan tetapi, ilmu pengetahuan dan teknologi harus juga dikuasai anak-anak pesantren.

Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI Jazilul Fawaid meminta para santri berani tampil ke pentas nasional dengan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi karena mereka adalah calon pemimpin pada masa depan.

"Para santri dahulu telah berbuat banyak untuk memerdekakan Indonesia. Kini saatnya para santri mengisi kemerdekaan dengan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi," kata Gus Jazil, sapaan akrabnya, saat Sosialisasi Empat Pilar MPR di Pesantren Qamarul Huda Bagu, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Selasa.

Hadir dalam sosialisasi kerja sama MPR RI dengan Lembaga Pemuda Nusantara tersebut, Tuan Guru Haji (TGH) Turmudzi Badruddin.

Baca juga: Wakil Ketua MPR sebut kegiatan ekonomi harus dibarengi cegah COVID-19

Gus Jazil mengaku kehadiran di Pondok Pesantren Qamarul Huda Bagu mengingatkannya kala menjadi santri.

"Dulu ketika saya masih menjadi santri tidak ada bayangan menjadi Wakil Ketua MPR. Sekarang saya bangga berada di sini, di depan para calon pemimpin bangsa," ucapnya.

Menurut dia, dalam suasana mengisi kemerdekaan ini mencari ilmu mudah sekali, misalnya dengan browsing di internet atau tinggal mengetik di Google.

"Kalau membaca kitab kuning, akidah, para santri sudah mahir. Akan tetapi, ilmu pengetahuan dan teknologi harus juga dikuasai anak-anak pesantren. Dulu ada B.J. Habibie dari keluarga santri bisa membuat pesawat terbang," tuturnya.

Maka dari itu, kata dia, para santri harus percaya diri dan tampil ke depan untuk mengisi kemerdekaan dan tidak perlu minder.

"Para santri tidak perlu minder karena negara ini ada berkat perjuangan para santri dan kiai. Jadi, santri memiliki saham dalam negara ini," katanya.

Gus Jazil berpesan juga kepada para santri untuk mencari ilmu dan tidak menunda-nunda, seraya menukil salah satu buku K.H. Hasyim Asyhari tentang Etika Guru dan Murid yang mengingatkan para santri menggunakan umurnya untuk memperoleh ilmu karena waktu tidak akan kembali.

Baca juga: Gus Jazil dukung GOLS aplikasi buatan pemuda Gresik mendunia

Terkait dengan sosialisasi Empat Pilar MPR RI, Gus Jazil mengungkapkan Empat Pilar MPR RI, yakni Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika merupakan komitmen kebangsaan agar Indonesia tetap lestari.

"Di pesantren sudah diajarkan hubbul wathon minal iman, cinta kepada negara dan tanah air adalah bagian dari iman. Agama dan negara tidak dipertentangkan," kata politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tersebut.

Hubbul wathon minal iman, lanjut Gus Jazil, adalah perjuangan murni pemikiran Nahdlatul Ulama.

"Ini menjadi fondasi bahwa negara ditopang oleh agama, dan agama ditopang oleh Negara. Ini merupakan salah satu kontribusi para alim ulama dan para kiai, khususnya umat Islam," katanya.

Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2020