"Kegiatan ini untuk bertujuan untuk memberikan informasi kepada anak muda tentang apa itu apa seks dan seksualitas," kata Ketua LP2B Maluku, Madina Mansyur, kepada ANTARA, di Ambon, Sabtu.
Menurut dia, remaja harus mendapatkan pendidikan seks sejak dini, diantaranya seperti bagaimana menjaga kesehatan reproduksi, serta penyakit Infeksi Menular Seksual (IMS) yang dapat ditularkan melalui hubungan seks secara sembarangan dan berganti-ganti pasangan.
"Pendidikan seks penting dikalangan remaja, karena mereka juga berpotensi terkena penyakit-penyakit IMS, salah satunya HIV/AIDS," kata Madina.
Ia menyatakan, anak muda retan terinfeksi penyakit seksual, karena tidak hanya ditularkan lewat hubungan intim dengan orang yang beresiko, seperti Pekerja Seks Komersial (PSK), tetapi juga pengunaan narkotika terutama melalui jarum suntik.
"Pengguna narkotika terbanyak berada dikalangan anak muda, mereka harus mengetahui dampak dari penggunaan narkoba yang bukan hanya merusak syaraf otak, tetapi juga gampang terkena IMS," katanya.
Ketua LP2B itu mengatakan, anak jalanan dan pemuda yang tidak memiliki pekerjaan tetap berpotensi terkena HIV/AID, karena tidak memiliki aktivitas yang rutin.
"Mereka yang tidak memiliki pekerjaan, apalagi dengan tingkat pendidikan yang rendah dan berada di lingkungan yang tidak mendukung sangat berpotensi terkena HIV dan AIDS," katanya.
Ia menyatakan, berdasarkan standar perhitungan pengidap HIV/AIDS oleh badan kesehatan dunia, WHO, apabila ditemukan satu penderita, maka diperkirakan ada 100 orang yang sudah tertular lewat orang tersebut, karena diperlukan 5-10 tahun bagi pengidap untuk bisa merasakan sakit.
"Standar perhitungan dari WHO, 1 penderita dikali 100, karena dalam kasus HIV/AIDS terjadi fenomena gunung es, ujungnya saja yang terlihat, kita hanya bisa mendata yang terjangkau. Jadi sedini mungkin informasi ini sudah harus diketahui oleh remaja," kata Madina Mansyur.
(Ant/R009)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010