Banda Aceh (ANTARA News) - Kepulauan Simeulue, Provinsi Nangroe Aceh Darussalam masih diguncang gempa susulan namun kekuatannya melemah pascagempa utama berkekuatan 7,2 pada Skala Richter (SR) pada 7 April 2010.
"Gempa susulan masih ada, tapi kekuatannya melemah setelah gempa utama pada Rabu (7/4) lalu," kata petugas Observasi pada Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Stasiun Geofisika Mata Ie, Aceh Besar, Vina, Sabtu.
Pascagempa utama, Simeulue diguncang gempa dengan jumlah yang tercatat pada alat seismograph hingga 9 April 2010 sebanyak 82 kali.
Vina menyebutkan 53 kali terjadi gempa susulan setelah gempa utama pada 7 April 2010. Sementara, gempa susulan sebanyak 19 kali pada 8 April 2010.
Sebagian besar gempa susulan itu tidak dirasakan penduduk pascagempa utama menguncang Simeulue atau berjarak sekitar 110 mil laut dari pesisir barat provinsi tersebut.
Sementara gempa susulan juga tercatat sebanyak 10 kali pada 9 April 2010.
Gempa susulan pascagempa utama yang menguncang wilayah Simeulue itu rata-rata tercatat dibawah 5 pada SR, kata petugas Observasi BMKG tersebut.
Bencana alam gempa utama Simeulue pada 7 April 2010 itu juga dirasakan sebagian besar wilayah Aceh, termasuk Riau, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
Gempa tersebut mengakibatkan sebanyak 1.005 unit rumah penduduk di Kabupaten Simeulue dan Aceh Singkil rusak berat, sedang dan ringan.
Data Satuan Koordinasi Pelaksana Penanggulangan Bencana dan Penanganan Pengungsi (Satkorlak PB dan PP) Aceh menyebutkan total rumah penduduk yang rusak berat di Aceh Singkil tercatat 124 unit, dan Simeulue sebanyak 43 unit.
Sebanyak 207 unit rumah penduduk dilaporkan rusak sedang, dan rusak ringan tercatat 631 unit di Kabupaten Simeulue.
Gempa sekitar pukul 05.15 WIB pada Rabu (7/4) juga mengakibatkan korban luka berat empat orang dan delapan warga cedera ringan, namun tidak ada korban meninggal dunia dalam bencana alam tersebut.
(U/A042/R009)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010