Denpasar (ANTARA) - Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Provinsi Bali mencatat hingga saat ini tingkat kesembuhan pasien positif COVID-19 di Pulau Dewata menjadi sebesar 91,11 persen dari total kasus positif yang terkonfirmasi.
"Untuk hari ini terdapat 81 pasien positif COVID-19 yang telah sembuh," kata Ketua Harian Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Provinsi Bali Dewa Made Indra, di Denpasar, Selasa.
Adapun sebaran pasien yang dinyatakan sembuh hari ini yakni di Kabupaten Tabanan (3 orang), Badung (19 orang), Kota Denpasar (24 orang), Gianyar (24 orang), Bangli (3 orang), Klungkung (5 orang), Karangasem (2 orang), dan Buleleng (1 orang).
"Dengan tambahan 81 orang yang sembuh ini, jumlah pasien positif COVID-19 yang telah sembuh secara kumulatif menjadi sebanyak 10.847 orang," ujar pria yang juga Sekda Provinsi Bali itu.
Persentase kesembuhan pasien COVID-19 di Provinsi Bali dalam beberapa hari terakhir terus mengalami peningkatan yakni pada hari Sabtu (31/10) sebesar 90,31 persen, Minggu (1/11) pada angka 90,46 persen, dan Senin (2/11) menjadi 90,88 persen
Hari ini juga dilaporkan ada penambahan 60 kasus baru yang kesemuanya merupakan transmisi lokal yang sebarannya di Kabupaten Jembrana (1), Tabanan (8), Badung (16), Kota Denpasar (12), Gianyar (15), Bangli (2), Karangasem (1), dan Buleleng (5) sehingga jumlah kumulatif pasien positif COVID-19 hingga hari ini menjadi 11.906 orang.
Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Provinsi Bali juga mencatat pada hari ini ada penambahan satu pasien COVID-19 yang meninggal, yakni dari Kota Denpasar sehingga jumlah kumulatif pasien yang meninggal dunia di Pulau Dewata menjadi 392 orang atau 3,29 persen dari total kasus.
Baca juga: Menteri PPPA: Perempuan Bali tangguh hadapi pandemi COVID-19
Baca juga: Positif corona, 40 WBP dan petugas Lapas Perempuan Denpasar diisolasi
Sedangkan untuk pasien positif dalam perawatan (kasus aktif) yang berada di 17 rumah sakit, dan dikarantina di Bapelkesmas, UPT Nyitdah, Wisma Bima, Hotel Ibis, Hotel Grand Mega dan BPK Pering) sebanyak 667 orang atau 5,6 persen dari total kasus.
Dewa Made Indra menambahkan, sinergi antara pemerintah, masyarakat dan semua pihak adalah kunci utama untuk pengendalian dan pencegahan COVID-19.
"Pengendalian dan pencegahan ini adalah tanggung jawab kita bersama. Untuk itu, mari bersama-sama kita terapkan protokol kesehatan, kapanpun dan dimanapun berada," katanya.
Diapun mengingatkan pentingnya penerapan 3M, yakni memakai masker, kapanpun dan dimanapun, terutama saat berada di tengah keramaian dan sedang berbicara dengan orang lain.
Kemudian mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir setiap saat karena aliran air sabun sangat efektif melarutkan virus dan kuman di kulit, serta ingatlah selalu untuk menjaga jarak dengan orang lain.
"Mari kita dukung upaya pemerintah, dengan disiplin melaksanakan protokol kesehatan, saling mengingatkan sesama, selalu menjaga diri dan lingkungan agar bisa segera terbebas dari pandemi ini," ucap birokrat dari Pemaron, Kabupaten Buleleng itu.
Baca juga: Pemprov Bali libatkan Satgas Desa Adat pantau objek wisata
Baca juga: Jusuf Kalla: 3M kunci memutus rantai penularan COVID-19
Pewarta: Ni Luh Rhismawati
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020