Tetap minus tetapi lebih baik dibandingkan triwulan II

Jakarta (ANTARA) - Direktur riset lembaga kajian ekonomi Center of Reform on Economic (CORE) Indonesia Piter Abdullah memprediksikan perekonomian Indonesia pada triwulan III akan lebih baik dibandingkan triwulan II meskipun masih dalam zona negatif yaitu terkontraksi 3 persen.

“Pertumbuhan ekonomi triwulan III, saya perkirakan kembali minus di kisaran 3 persen. Tetap minus tetapi lebih baik dibandingkan triwulan II,” katanya kepada Antara di Jakarta, Selasa.

Piter menjelaskan perbaikan pertumbuhan ekonomi triwulan III didorong oleh adanya pelonggaran kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) serta realisasi bantuan sosial dari pemerintah yang cukup maksimal.

Menurutnya, melalui pelonggaran PSBB serta berbagai bantuan sosial tersebut mampu membantu untuk menahan penurunan konsumsi masyarakat yang sempat terjadi pada triwulan II.

“Meskipun masih tumbuh negatif tapi konsumsi sedikit lebih baik dibandingkan triwulan II,” ujarnya.

Meski demikian, ia menegaskan perbaikan triwulan III tidak dapat dijadikan landasan terjadinya pemulihan di triwulan IV karena pertumbuhan ekonomi sepenuhnya dipengaruhi oleh perkembangan kasus COVID-19.

Piter mengatakan meskipun pertumbuhan triwulan III membaik namun jika kasus COVID-19 semakin tinggi dan harus ditetapkan kebijakan PSBB maka ekonomi akan kembali turun.

“Meskipun triwulan III membaik tapi kalau pandeminya memburuk dan memaksa pengetatan PSBB pada triwulan IV maka pertumbuhan ekonomi akan kembali menurun,” katanya.

Baca juga: Presiden Jokowi harapkan konsumsi-investasi membaik di kuartal IV-2020
Baca juga: Presiden: Tren membaik, pertumbuhan ekonomi kuartal III minus 3 persen
Baca juga: Sri Mulyani: Krisis COVID-19 jadi kesempatan perkuat fondasi negara

Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2020