Jakarta (ANTARA) - Komisi VI DPR berharap BUMN betul-betul menciptakan ekosistem di mana UMKM bisa terlibat atau masuk ke dalam bisnis inti BUMN.

"Kita di Komisi VI DPR berharap BUMN betul-betul menciptakan ekosistem di mana UMKM bisa terlibat dalam bisnis inti yang ada di BUMN," ujar Ketua Komisi VI DPR RI Faisol Riza dalam seminar daring di Jakarta, Selasa.

Menurut legislator tersebut, program Pasar Digital atau PaDI UMKM yang diluncurkan beberapa waktu lalu oleh Kementerian BUMN sebenarnya sudah menjadi jembatan antara UMKM dan BUMN.

"Kendati demikian kita berharap program ini dilanjutkan supaya ada semacam UMKM affirmative action di BUMN, dan ini menjadi ruang bagi UMKM yang begitu luas berkarya menghasilkan dan menyerap tenaga kerja," katanya.

Selama ini terdapat tiga tantangan di sektor UMKM, pertama adalah permodalan, kemudian jaminan kualitas (quality control) dan kontinuitas produk, serta terakhir yakni penetrasi pasar.

Pemerintah berupaya membantu UMKM dalam akses terhadap permodalan atau pembiayaan. Namun dua tantangan lainnya yakni jaminan kualitas dan kontinuitas produk serta penetrasi pasar mestinya bisa diciptakan oleh BUMN.

"Jika ini dapat diwujudkan maka ruang dan ekosistem bagi UMKM bisa dibentuk oleh BUMN hampir di semua sektor," kata Faisol Riza.

Ketua Komisi VI DPR itu menyampaikan bahwa fokus yang dilakukan oleh Komisi VI DPR RI pada dua masa sidang terakhir adalah bagaimana mengawinkan BUMN sebagai lokomotif ekonomi dengan penyerapan tenaga kerja di sektor UMKM.

"Kita berharap pada masa sidang berikutnya hal tersebut dapat direalisasikan, supaya UMKM yang saat ini terpukul oleh pandemi Covid-19 memiliki jalan keluar," katanya.

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2020