Semarang (ANTARA) - Mengenali bakat memiliki banyak manfaat, antara lain mempermudah memahami pasangan hidup, berbagi tugas dan peran keluarga, serta meningkatkan kualitas interaksi dan komunikasi pasangan.
Muara itu semua mengandung asa pasangan suami istri (pasutri) dapat membina rumah tangga yang penuh dengan sakinah, mawadah, dan warahmah. Keluarga yang dipenuhi rasa cinta dan kasih sayang demi mewujudkan rumah tangga yang memberikan ketenangan dan ketenteraman hidup.
Tidak hanya itu, kata penulis buku "Talents Observation", Andri Fajria dengan mengenali bakat sejak dini juga mempermudah memilih jurusan kuliah, bidang karier, bidang usaha, partner bisnis, calon pasangan hidup, mempersiapkan pensiun, dan lain-lain.
Hal yang tidak kalah pentingnya, menurut praktisi dan santri talents mapping (TM) ini, mempermudah menempatkan karyawan/anggota tim dalam pekerjaan, baik melalui seleksi rekrutmen maupun rotasi.
Pendapat alumnus Institut Teknologi Bandung (ITB) yang juga Ketua Santri TM Tangerang ini diperkuat oleh seniornya, Rama Royani (Abah Rama). Penemu talents mapping (TM) yang lebih beken dengan sapaan Abah Rama ini mengemukakan bahwa penggalian potensi seseorang adalah merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan seseorang.
Pasalnya, potensi tersebut merupakan perangkat yang Allah sisipkan pada setiap manusia agar berhasil menjalankan tugasnya yang sesuai dengan maksud Allah dalam menciptanya. Potensi ini bisa berupa karakter kinerja bisa berupa aktivitas produktif bisa juga berupa kesesuaian dengan kumpulan tipe orang tertentu.
Bagi mereka yang sudah mengalami banyak aktivitas, cara menemukan dirinya bisa melalui asesmen yang sesuai. Akan tetapi, bagi mereka yang masih muda dibutuhkan observasi, baik dari guru maupun orang tuanya.
Baca juga: Pepadi Banyumas jaring bakat dalang bocah-muda melalui festival
Panduan
Abah Rama lantas menilai Buku Talents Observation karya juniornya di ITB memandu guru dan orang tua agar mampu mengobservasi anak melalui pengamatan perilaku dalam berbagai aktivitas anak, baik dari sisi karakter kinerja maupun dari sisi enjoy easy excellent-nya anak di dalam melakukan suatu kegiatan.
Observasi ini, menurut Abah Rama yang juga lulusan Teknik Fisika ITB, berlangsung dalam jangka waktu bertahun-tahun untuk melihat konsistensinya sebelum bisa memastikan potensinya dan diakhiri dengan asesmen TM untuk mengonfirmasi hasil observasinya.
Dalam kata pengantar buku "Talents Observation" setebal 160 halaman ini, Abah Rama mengemukakan bahwa konsep talents mapping ini memberikan kesempatan yang sangat luas kepada santri TM untuk mengaplikasikannya di pelbagai sektor sesuai dengan perannya masing-masing.
Mulai dari pendidikan, parenting, pengembangan diri, memilih jurusan, mental health, pasangan suami istri, team building, rekrutmen, manajemen, hingga leadership.
Andri Fajria sesuai dengan bakat, pengalaman, dan bidang kerjanya, menurut Abah Rama, berhasil mengisi salah satu bagian penting yang belum tersentuh oleh para santri TM, yaitu observasi anak usia dini dalam sebuah tulisan yang perlu dibaca oleh semua orang tua dan pendidik yang ingin mengenali bakat anaknya.
Baca juga: Eden Hazard punya bakat spesial tapi sudah berlalu, kata Laudrup
Dijawab via Buku
Buku "Talents Observation" yang diterbitkan PT Tosca Jaya Indonesia (2019) itu bertujuan untuk menjawab pertanyaan beberapa pihak kepadanya, baik pada saat seminar, kuliah melalui aplikasi WhatsApp (Kulwap), maupun chat di media sosial.
Kalangan guru menanyakan bagaimana mengaitkan kegiatan pembelajaran di sekolah dengan penumbuhan bakat anak, kemudian bagaimana membaca bakat siswa usia taman kanak-kanak (TK) dan sekolah dasar (SD).
Sementara itu, pihak orang tua menanyakan kepada penulis buku itu terkait dengan cara mengenali bakat anak. Begitu pula, kalangan santri talents mapping juga bertanya bagaimana mengatasi keterbatasan kuesioner talents mapping assessment (penilaian pemetaan bakat) yang belum bisa digunakan oleh anak usia TK dan SD.
Dijelaskan pula oleh Andri Fajria bahwa talents observation merupakan sintesa dari pengalamannya di Sekolah Alam Tangerang sejak 2012 dengan menggunakan metode observasi anak untuk membaca kecerdasan majemuk, tahapan perkembangan, dan membuat program individu untuk setiap anak.
Buku ini dilengkapi dengan contoh-contoh observasi dan latihan soal yang diambil dari catatan observasi guru Sekolah Alam Tangerang (SAT) agar pembaca bisa berlatih dan menguasai metode ini.
Untuk memperluas pemahaman pembaca, buku ini juga memuat diskusi antara penulis dan beberapa penanya Kulwap. Penulis pun berharap agar keterampilan menggunakan metode talents observation ini dapat membuat rapor portofolio bakat sehingga memperkaya sudut pandang orang tua siswa terhadap hasil pendidikan di sekolah.
Penulis buku ini lantas membatasi arti kata bakat dalam konteks talents mapping, yaitu kumpulan maupun kombinasi dari sifat, potensi, dan peran yang secara alami mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu yang berhubungan dengan produktivitas kerja.
Baca juga: Isyana Sarasvati eksplorasi bakat di dapur
Pengenalan Bakat
Apa benar mengenali bakat memiliki banyak manfaat bagi keluarga?
Andri Fajria tidak langsung menjawab. Namun, berdasarkan pernyataan tertulis beserta rekaman audio yang diterima ANTARA, Senin (2/11), ada pengakuan dari seorang pembaca buku dan peserta workshop (lokakarya) "Talents Observation" dari Sekolah Alam Bangka Belitung bernama Saptia Dian Novrika.
Pertama kali mengenal TM, kata Saptia Dian Novrika, masih sering bingung untuk mengobservasi dan menganalisis, apalagi memahami TM adalah bagian penting dari tugas sebagai orang tua dan guru yang tentunya harus mempunyai kacamata membaca "bakat".
Hingga akhirnya, Saptia Dian Novrika bertemu dengan buku "Keluarga Sadar Bakat" dan "TM Observation bagi Orang Tua dan Guru" plus mengikuti workshop langsung dengan sang penulis buku.
"Benar-benar sangat membantu dan mengasah mata agar lebih tajam mencermati bakat anak," kata Bunda Tia, sapaan akrab Saptia Dian Novrika.
Karena penyampaian materi yang menarik, contoh-contoh langsung yang diambil dari video yang dikirimkan oleh peserta, serta sesi konsultasi bakda lokakarya yang masih berkelanjutan, membuat talents observation (mengobservasi bakat anak) menjadi kegiatan yang mudah dan praktis.
Tak luput manfaat lain, buku ini juga membuat lebih memahami karakter suaminya sehingga memperkecil perbedaan dan memperbesar persamaan.*
Baca juga: "Falcon Script Hunt" jaring bakat baru penulis skenario film
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020