Semarang (ANTARA News) - Situs Watu Lumpang di Objek Wisata Gua Kreo Semarang, Kamis, diangkat agar tidak tenggelam mengingat kawasan tersebut akan dijadikan Waduk Jatibarang.
"Kalau situs itu tidak diangkat tentunya akan tenggelam di dasar waduk, karena itu kami angkat dan pindahkan ke tempat aman," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Pemerintah Kota Semarang, Agung Priyo Oetomo, di Semarang, Kamis.
Ia menjelaskan, situs yang merupakan penanda Objek Wisata Gua Kreo Semarang itu berkaitan erat dengan kisah penyebaran Islam masa Sunan Kalijaga, sebelum pembangunan Masjid Agung Demak.
"Situs itu sebenarnya alat penumbuk padi, berdasarkan mitos masyarakat setempat konon digunakan oleh Sunan Kalijaga untuk bermunajat sembari mencari kayu untuk pembangunan Masjid Agung Demak," katanya.
Ia mengatakan, masyarakat Dukuh Talunkacang, Kelurahan Kandri, Kecamatan Gunungpati, di sekitar Objek Wisata Gua Kreo secara turun temurun memercayai kisah tersebut.
"Oleh karena itu kami mengangkat dan memindahkan situs tersebut ke tempat yang aman untuk menjaga nilai sejarahnya, namun masih berada di kawasan Objek Wisata Gua Kreo Semarang," katanya.
Ia mengatakan, Waduk Jatibarang yang akan dibangun di kawasan itu menjadi sumber pengairan dan berpotensi sebagai tempat wisata.
"Kami juga sangat menghargai kepedulian masyarakat di kawasan ini terhadap lingkungan, sebab mereka menjaga kelestarian alam, menebang pohon dengan tetap memperhatikan kelestarian alam dan dengan semangat gotong-royong," katanya.
Sesepuh masyarakat Dukuh Talunkacang, Sumar (70), mengatakan, ritual pengangkatan situs itu antara lain ditandai dengan pemberian sesaji berupa "nasi ambengan" dan berbagai jenis jajanan pasar beraneka warna.
"Sesaji tersebut untuk menghormati roh Seto Kumolo yang berwujud kera putih. Pengangkatan dilakukan oleh delapan warga sekitar dan kami bersyukur semuanya berjalan dengan lancar," katanya.
(U.KR-ZLS/R009)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010