Jakarta, 9 April 2010 (ANTARA) - Pertemuan dua tahunan paraPenilai profesional dari kawasan negara Asia Pasifik yang ke 25, yang menurut rencana akan diselenggarakan tanggal 27 - 30 September 2010 di Bali. Pertemuan ini akan diadakan di Bali International Convention Centre (BICC), Nusa Dua, dengan tema "Financial Crisis, Global Uncertainty and Borderless Competition" atau Krisis Keuangan, Ketidakpastian Global dan Persaingan yang Tidak Mengenal Batas Wilayah. Pertemuan ini akan dihadiri oleh lebih dari 500 delegasi yang berasal dari 14 negara, dan direncanakan akan dibuka oleh Wakil Presiden RI. Sementara itu, peserta kongres yang berasal dari 14 negara anggota PPC akan hadir, yaitu, Jepang, Korea, Amerika Serikat, Australia, New Zealand, Singapura, Malaysia, Filipina, Cina, Taiwan, Jerman, Kanada dan Mexico selain Indonesia ditambah para penilai utusan negara peninjau. Kongres ini juga merupakan forum yang strategis sebagai sarana kerjasama kemitraan dan promosi di wilayah Asia Pasifik.
Penunjukan Indonesia menjadi tuan rumah Pan Pacific Congress merupakan yang pertama kalinya selama hampir 50 tahun diselenggarakannya Pan Pacific Congress. Pertemuan ini bertujuan untuk mengembangkan kompetensi penilai dan iklim usaha jasa penilai di wilayah Asia Pasifik yang secara garis besar akan membahas dua klasifikasi Penilaian terdiri dari Penilaian Properti (Property valuation) dan Penilaian Bisnis (Business valuation) dengan berbagai topik hangat seperti Penerapan Fair Value Accounting (di Indonesia akan dimulai tahun 2012), Infrastructure Valuation dan Green Building Valuation.
Kerjasama di antara anggota di kawasan Asia Pasifik yang juga merupakan negara anggota APEC dibutuhkan untuk meningkatkan profesionalisme Penilai dalam upaya menunjang industri jasa keuangan dan kegiatan ekonomi pada umumnya di Indonesia. Pan Pacific Congress ke 25 di Bali selain membahas topik-topik sesuai dengan perkembangan profesi Penilai juga akan berlangsung pertemuan antar asosiasi penilai. Diharapkan melalui Pan Pacific Congress akan diperoleh pertukaran informasi dari para anggota asosiasi penilai di berbagai negara Asia Pasifik sebagai referensi untuk penerapan praktek-praktek terbaikyang berlaku secara internasional (international best practices) bagi praktek penilaian di wilayah Asia Pasifik dan khususnya bagi Indonesia serta dapat disepakati hal-hal yang terkait dengan pembinaan dan pengembangan profesi penilai searah perkembangan ekonomi global pada umumnya dan Asia Pasifik khususnya.
Kegiatan utama 25th Pan Pacific Congress 2010 di Bali terdiri dari acara seminar 3 hari, forum, technical tour dan chief delegates meeting yang dirangkaikan dengan workshop bertema Increasing Your Skill and Knowledge with International Expertise. Menteri Keuangan RI, Dr. Sri Mulyani Indrawati direncanakan akan memberi pidato pembuka dan selain itu, Chairman of International Valuation Standards Council (IVSC) Board of Trustee, Michel Prada sebagai pembicara kunci (keynote speaker) dengan topik "The Professions" Challenges in the Next Decade, dan beberapa pembicara internasional lainnya yang khusus diundang untuk membahas topik-topik seperti arah perkembangan pasar properti global, penilaian dalam kondisi tidak menentu, penilaian bisnis dan penilaian pasca bencana (detrimental assets). Sementara itu, akan berlangsung sesi plenary (plenary session) di mana secara keseluruhan akan terdapat 40 makalah yang dibahas di dalam kongres ini. Bersamaan dengan itu, juga akan terdapat sesi Forum yang akan mendatangkan pembicara dari sisi regulator, pelaku dan asosiasi profesi dengan sektor yang diangkat secara bergantian adalah Pasar Modal, Perbankan dan Manajemen Aset Sektor Publik. Untuk itu, kongres ini tidak hanya penting bagi profesi penilai, namun juga seluruh stakeholders terkait seperti pelaku pasar modal, kalangan perbankan dan pemerintah daerah.
Hingga saat ini Pan Pacific Congress telah melaksanakan berbagai kegiatan yang sangat bermanfaat bagi para anggotanya. Selain kegiatan kongres dua tahunan di tingkat Asia Pasifik ini, juga telah beberapa kali diselenggarakan kerjasama antar asosiasi penilai untuk meningkatkan kompetensi anggota. Sebagaimana diketahui, dengan adanya era globalisasi di sektor keuangan profesi penilai merupakan bagian yang tak terpisahkan, hal ini sama dengan profesi akuntan. Saat ini Penilai sedunia telah memiliki rujukan standar penilaian yang telah mencoba melakukan harmonisasi dengan standar keuangan lainnya yang dikenal dengan nama International Valuation Standards (IVS) yang dikeluarkan oleh International Valuation Standards Council (IVSC). MAPPI (Masyarakat Profesi Penilai Indonesia) sebagai satu-satunya asosiasi profesi penilai yang diakui Pemerintah hingga hari ini telah memiliki lebih dari 2.000 orang anggota di seluruh Indonesia merupakan anggota IVSC dan anggota PPC sejak tahun 1990-an.
Untuk informasi lebih lengkap tentang peraturan ini bisa dilihat di www.depkeu.go.id dan www.ppc2010bali.com
Untuk keterangan lebih lanjut, silakan hubungi Harry Z. Soeratin, Kepala Biro Hubungan Masyarakat, Kementerian Keuangan
Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2010