Palu (ANTARA News) - Kunjungan Ketua Umum Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) Herawati Boediono ke Dekranasda Sulawesi Tengah di Palu, Jumat siang, disambut padamnya aliran listrik.

Akibatnya, ruang pameran Dekranasda Sulteng menjadi gelap sehingga sejumlah panitia dan aparat tampak sibuk dengan urusan lampu tersebut.

"Tadi tiba-tiba saja blackout (padam total aliran listrik-red). Aliran dari PLTU terhenti, saya langsung minta suplai aliran dari PLTD Silae sehingga pemadaman hanya sekitar 10 menit," kata Utu, seorang rekanan PT.PLN.

Utu mengaku sempat bingung dan gemetar dengan padamnya aliran listrik tersebut, apalagi saat lampu padam petugas langsung reaktif menanyakan perihal putusnya aliran listrik tersebut.

"Untung ada genset kapasitas 2000 watt segera dioperasikan untuk penerangan sementara," ujarnya.

Dia mengatakan, insiden tersebut di luar dugaannya, sebab suplai listrik sebelum kegiatan masih berlangsung lancar.

Menurut dia, kapasitas terpasang di gedung Dekranasda Sulteng sebanyak 13.000 watt, namun tidak mampu sebab seluruh mesin pendingin di ruang itu difungsikan. Sekitar satu jam sebelum acara berlangsung, petugas PLN sempat memasang kabel yang lebih besar, namun kabel tersebut tetap saja panas dan mendengung.

Pemadaman tiba-tiba itu berlangsung beberapa saat setelah Ny Herawati Boediono tiba di lokasi kegiatan.

Sehari sebelum kedatangan Wapres Boediono bersama istri dan rombongan ke Palu, Humas PT PLN Palu, Petrus Walasary mengatakan bahwa kondisi listrik sistem Palu masih kritis, namun untuk mendukung FMN yang dipusatkan di Masjid Agung Darusalam Palu pihaknya telah menyediakan satu unit mesin genset.

Menurut Petrus, sejumlah titik termasuk di Bandara Mutiara Palu dan lokasi-lokasi yang akan menjadi tempat acara akan mendapat perhatian khusus. Di titik-titik vital akan ditempatkan sejumlah petugas guna mengantisipasi terjadinya gangguan listrik.

Sistim kelistrikan Kota Palu sampai saat ini masih mengalami defisit daya sehingga harus menderita pemadaman bergilir rata-rata lima jam setiap hari.(A055/A024)

Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010