New York (ANTARA News/AFP) - Enam negara kuat pada Kamis (7/4) mengakhiri perundingan kunci mengenai sanksi baru Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Iran.
Rusia mengatakan, kelompok itu telah mendengar "usulan membangun" mengenal bagaimana untuk mengatasi program pengayaan nuklir kontroversial Teheran.
"Kami mendengar sejumlah usulan membangun," kata duta besar Rusia untuk PBB, Vitaly Churkin, kepada wartawan setelah perundingan tertutup.
Dia bertemu dengan utusan-utusan dari Inggris, China, Perancis, AS dan Jerman untuk membahas kemungkinan sanksi yang akan diberikan kepada Garda Revolusi Iran yang kuat, yang dipercaya terlibat dengan aktivitas proliferasi nuklir.
Dia juga mengatakan bahwa kelompok yang disebut sebagai P5+1 itu --yang terdiri dari lima negara anggota tetap Dewan Keamanan PBB ditambah Jerman-- setuju untuk kembali bertemu pekan depan untuk melanjutkan perundingan.
Duta besar China untuk PBB Li Baodong mengatakan bahwa enam negara itu akan melanjutkan untuk mencari penyelesaian diplomatik sekalipun timpalannya mencari kesepakatan atas sanksi untuk Iran.
"Pendekatan dua jalur saat ini sebetulnya dititikberatkan pada diplomasi,"kata Li setelah perundingan dilakukan di New York.
Churkin mengeluarkan pernyataan senada dengan Li. "Tidak peduli apa yang terjadi disini, jalur diplomasi tetap dilanjutkan."
Duta besar Washington untuk PBB Susan Rice mengatakan bahwa kelompok itu "memiliki pertemuan yang berharga dan kami akan berharap untuk melanjutkan pembahasan ini di New York dan di ibukota dalam beberapa hari atau pekan mendatang."
Ke-15 anggota Dewan Keamanan PBB, termasuk China, telah siap menjatuhkan sanksi tiga set untuk Iran atas penolakannya untuk menghentikan pengayaan uranium.
Uu.G003
(Uu.SYS/C/G003/B/H-AK) 09-04-2010 09:55:52
Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010