Konversi PLTD ke pembangkit berbasis EBT merupakan langkah strategis paling masif yang pernah dilakukan dalam sejarah PLN

Jakarta (ANTARA) - PT PLN (Persero) akan mengkonversi 5.200 unit Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) atau dedieselisasi ke pembangkit listrik berbasis Energi Baru Terbarukan (EBT) di 2.130 lokasi di seluruh Indonesia dengan total konversi hingga 2 GW dalam tiga tahun ke depan.

Strategi dedieselisasi dilakukan PLN sebagai upaya mewujudkan komitmen mencapai target bauran EBT sebesar 23 persen pada 2025 mendatang.

"Konversi PLTD ke pembangkit berbasis EBT merupakan langkah strategis paling masif yang pernah dilakukan dalam sejarah PLN. Hal ini juga jadi langkah strategis PLN dalam mengurangi belanja negara di sektor BBM, yang sebagian besar masih impor," kata Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini dalam peluncuran Program Konversi PLTD Ke Pembangkit Berbasis EBT secara virtual, Senin.

Dedieselisasi juga menjadi upaya perseroan mengeksplorasi sumber-sumber energi ramah lingkungan serta menggali potensi energi setempat yang bisa dikembangkan di masa mendatang.

Baca juga: PLN terbitkan dokumen pembiayaan berkelanjutan

Zulkifli menjelaskan selama berpuluh-puluh tahun PLTD dioperasikan untuk mengalirka listrik di seluruh pelosok negeri. Padahal listrik yang dihasilkan dari PLTD berbiaya lebih tinggi karena berada di lokasi yang sulit.

Ia juga mengakui keterbatasan pengangkutan BBM dan kondisi geografis wilayah Indonesia menjadi kendala utama listrik belum bisa hadir merata selama 24 jam di sejumlah wilayah.

Konversi PLTD ke pembangkit berbasis EBT akan dilakukan dalam tiga tahap yakni tahap pertama dilaksanakan di 200 lokasi PLTD dengan kapasitas total 225 MW. Tahap kedua, dilaksanakan sampai dengan kapasitas 500 MW, dan tahap ketiga akan dilaksanakan sampai dengan potensi 1.300 MW.

"Kami yakin program ini akan memberi manfaat yang besar, yang mudah-mudahan akan dirasakan oleh banyak pihak, terutama masyarakat di daerah terpencil, diantaranya manfaat ketersediaan listrik selama 24 jam penuh dengan energi yang lebih bersih, ramah lingkungan, serta dapat membuka peluang pembangunan ekonomi baru dalam skala lokal," terangnya.

Baca juga: PLTD dapat gunakan CPO untuk bahan bakar

PLN juga akan menerbitkan buku konversi PLTD yang berisi informasi 200 lokasi PLTD pada tahap pertama yang dapat menjadi referensi umum atas rencana konversi tersebut.

Sementara itu Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Ego Syahrial dalam kesempatan yang sama mengatakan pemerintah menyambut baik program PLN mengkonversi PLTD ke pembangkit berbasis EBT.

"Mengurangi penggunaan PLTD akan mengurangi impor BBM dan hemat keuangan negara di samping mengurangi emisi PLTD yang semakin besar. Pemerintah menyambut baik launching program konversi diesel ke EBT dengan memanfaatkan potensi energi setempat yang lebih bersih, kompetitif, dengan memperhitungkan potensi pengembangan dan konsumsi listrik di masa mendatang," katanya.

Ego mengatakan hingga saat ini jumlah PLTD PLN sebanyak 5.200 unit yang tersebar di 2.130 lokasi dengan potensi yang akan didedieselisasi atau pengurangan PLTD BBM sebesar 2.600 MW.

Baca juga: Pakar Energi UB: Potensi pembangkit EBT di Indonesia sangat besar


Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020