"Berkaca dari pengalaman ini, Cermati.com akan terus meningkatkan komitmen dalam memperkuat sistem security, tidak hanya dari review internal kami, namun juga berdasarkan expert opinion dari konsultan data security extern yang profesional," kata salah seorang pendiri Cermati.com, Andhy Koesnandar, dalam pesan singkat kepada ANTARA, Senin.
Selain mempersiapkan tim internal untuk urusan keamanan siber, Cermati.com juga meminta partisipasi pengguna untuk langkah pencegahan, termasuk mengganti kata sandi secara berkala, tidak menggunakan kata sandi yang sama untuk beberapa situs dan tidak membagikan one-time password (OTP) kepada orang lain.
Baca juga: Cermati.com diretas, data pengguna dipastikan aman
Baca juga: Lazada diretas, klaim data aman
Cermati.com menyatakan ada upaya peretasan ke platform mereka, namun, tidak menyebutkan apakah ada data pengguna yang diambil dalam insiden tersebut.
Dalam pernyataan resmi, platform tersebut menyatakan sudah menghapus akses ilegal untuk memastikan data pengguna tetap aman.
Cermati.com juga melaporkan kejadian ini ke Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) dan menggandeng pakar keamanan eksternal.
Mereka juga sudah memberi notifikasi kepada para pengguna tentang peretasan ini dan mewajibkan pengguna mengaktifkan two-factor authentication untuk login ke platform tersebut.
Baca juga: AS nyatakan peretas Rusia berusaha susupi jaringan komputer pemerintah
Baca juga: Remaja 17 tahun dituduh otak peretasan Twitter
Baca juga: Lima cara hindari risiko peningkatan peretasan selama pandemi
Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020