Kasus penularan COVID-19 yang meninggi yang mendorong pemberlakuan lockdown di beberapa negara Eropa, mendorong sentimen negatif tersebut

Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada awal pekan terkoreksi seiring kenaikan jumlah kasus positif COVID-19 secara global.

Pada Senin pukul 9.34 WIB rupiah bergerak melemah 60 poin atau 0,41 persen ke posisi Rp14.685 per dolar AS dibandingkan hari sebelumnya Rp14.625 per dolar AS.

Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Senin, mengatakan, beberapa sentimen negatif membayangi pergerakan harga di pasar keuangan hari ini.

"Kasus penularan COVID-19 yang meninggi yang mendorong pemberlakuan lockdown di beberapa negara Eropa, mendorong sentimen negatif tersebut," ujar Ariston.

Ariston menuturkan pemberlakuan lockdown akan mengganggu pemulihan ekonomi dan berpotensi mendorong pelemahan rupiah terhadap dolar AS karena pasar mencari aman.

Selain itu, lanjutnya, stimulus fiskal AS yang ditunda juga mendorong pelaku pasar mencari aset aman.

"Dari dalam negeri, pasar mewaspadai kegiatan demo penolakan UU Cipta Kerja yang akan berlangsung hari ini," kata Ariston.

Ariston memperkirakan hari ini rupiah berpotensi melemah di kisaran Rp14.600 per dolar AS hingga Rp14.750 per dolar AS.

Pada Selasa (27/10) lalu, rupiah ditutup menguat 25 poin atau 0,17 persen ke posisi Rp14.625 per dolar AS dibandingkan hari sebelumnya Rp14.650 per dolar AS.

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020