"Pembangunan pabrik biofuel yang menghasilkan biodiesel dan bioethanol itu mulai dibangun semester I 2010," kata Direktur Utama PTPN IV Dahlan Harahap, usai penandatangan nota kesepahaman antara PTPN III, IV, V dengan PT Pertamina, di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis.
Hadir dalam acara tersebut, Menteri BUMN Mustafa Abubakar, para dirut PTPN dan Direktur Pertamina Karen Agustiawan.
Menurut Dahlan, Pertamina sudah menyatakan menjadi pembeli langsung (offtaker) hasil biofuel tersebut.
Ia menjelaskan, untuk membangun ketiga pabrik tersebut PTPN akan membentuk perusahaan patungan.
"Dana pembangunan kilang sebesar 30 persen diperoleh dari internal ketiga PTPN, sedangkan sisanya pinjaman perbankan," tegas Dahlan.
Meski begitu, ia tidak merinci nama perusahaan patungan yang dimaksud. Dahlan hanya menyebutkan bahwa lama pembangunan akan memakan waktu hingga delapan belas bulan, sehingga diperkirakan beroperasi sekitar tahun 2012.
Lokasi pabrik menurutnya, ditempatkan di Dumai, mengingat Pertamina yang memiliki kilang minyak di wilayah itu, dan PTPN juga memiliki infrastruktur tangki timbun CPO.
"Pertamina meminta kilang dibangun di Dumai, wilayah ini juga memiliki pelabuhan ekspor," tegasnya.
Kapasitas pengolahan bahan baku berupa tadan buah segar (TBS) dari ketiga pabrik tersebut mencapai 300.000 ton per tahun, atau merupakan 20 persen dari total produksi CPO PTPN III, IV, dan V. Serta, setara dengan 10 persen dari total produksi seluruh PTPN.
Menurutnya, kapasitas produksi tiga pabrik tersebut hingga tahun 2014 diharapkan mencapai 600.000 ton per tahun.(R017/A024)
Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010