Rio de Janeiro (ANTARA News) - Sebanyak 60 orang dikhawatirkan telah tertimbun tanah longsor, yang merusak 50 rumah di dekat Rio de Janeiro, Brazil, Rabu, demikian laporan media setempat.

Sejauh ini, belum ada laporan mengenai korban jiwa dalam peristiwa tragis itu di kota Niteroi, sebagaimana dikutip dari Xinhua-OANA.

Peristiwa paling akhir tersebut terjadi saat Brazil tenggara dilanda banjir paling parah dalam hampir setengah abad, yang telah menewaskan lebih dari 145 orang sejak Selasa di negara bagian Rio de Janeiro.

Niteroi adalah kota yang paling parah dilanda banjir, tempat 79 orang telah tewas dan 40 orang hilang.

Sebanyak 1.410 orang telah meninggalkan rumah mereka akibat badai yang memporakporandakan Rio de Janeiro sejak Senin malam, kata pemerintah, Rabu.

Kebanyakan korban meninggal akibat tanah longsor karena banyak tempat kumuh, tempat tinggal warga yang lebih miskin, berada di perbukitan.

Menurut Walikota Rio de Janeiro, Eduardo Paes dalam satu taklimat, situasi itu "lebih baik dibandingkan keadaan sehari sebelumnya".

"Untungnya, sepanjang malam hari tak ada tanah longsor baru, tapi risiko tetap ada," katanya.

Jumlah korban jiwa dapat bertambah karena puluhan orang dilaporkan belum ditemukan setelah hujan.

Dalam waktu kurang dari 24 jam, curah hujan di wilayah itu mencapai 288 milimeter, melampaui catatan sebelumnya --245 milimeter-- yang terdaftar pada 1966, kata Eduardo Paes.

Air dari sungai dan anak sungai meluap, sehingga membanjiri lebih dari 60 wilayah.

Lalu lintas di Rio de Janeiro lumpuh saat topan mulai menerjang ketika pelaju pulang kerja.

Sistem kereta bawah tanah mencatat jumlah penumpang terbanyak, dan jalur kereta ditutup selama lebih dari 20 jam karena banyak rel terendam air. Layanan feri beroperasi meskipun mengalami gangguan.

Sebagian jalan raya di Rio de Janeiro berubah jadi sungai lebar. Bandar udara dan stasiun utama kereta ditutup untuk sementara.

Pemerintah menyarankan warga agar berdiam di rumah dan tidak pergi ke mana-mana.

Menjelang petang, Rabu, Gubernur Negara Bagian Rio Sergio Cabral mengumumkan tiga hari berkabung resmi buat korban badai.

Balaikota Rio de Janeiro mulai mengumpulkan sumbangan makanan dan pakaian buat orang yang menjadi korban banjir. Pemerintah juga memutuskan untuk membuka barak polisi militer guna menampung orang yang mengungsi.

Kementerian Kehakiman telah memutuskan untuk mengirim dua helikopter dan 60 petugas pemadam untuk bergabung dalam operasi pertolongan mulai Rabu.

menurut ramalan cuaca, hujan diperkirakan turun pada Rabu dan berlanjut sampai akhir pekan ini.(C003/A024)

Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010