Jakarta (ANTARA) - Festival Film Internasional Tokyo (TIFF) ke-33 resmi dibuka pada 31 Oktober, Sabtu.
Pembatasan perjalanan akibat COVID-19 membuat acara karpet merah yang biasanya diramaikan tamu mancanegara kini didominasi sineas dan bintang Jepang.
Tapi ada juga sineas luar Jepang yang menghadiri acara karpet merah setelah menjalani dua pekan karantina, yakni sutradara Malaysia Edmund Yeo. Pemenang TIFF Best Director Award pada 2017 lewat film "Aqerat" akan menayangkan film "Malu" di Tokyo, sebagian adegannya diambil di Jepang.
"TIFF serasa festival di rumah sendiri. 10 tahun lalu film pendek pertama saya tayang di sini. Saya sangat senang meski sekarang masa yang sulit, TIFF tetap diadakan, ini adalah inspirasi untuk para pembuat film," kata Edmund dikutip dari siaran resmi TIFF, Sabtu.
Baca juga: Film Denmark "Uncle" menang Grand Prix Festival Film Tokyo 2019
Akan tetap ada penayangan film di bioskop dan sesi tanya jawab di area Roppongi, sementara bincang-bincang dan simposium lain diadakan secara virtual agar bisa diikuti sineas di luar Jepang.
Pembukaan Festival Film Tokyo 2020 diramaikan juga oleh video dari sutradara Christopher Nolan.
"Fakta bahwa di saat sulit ini kalian bisa menemukan cara menghargai dan menikmati film di layar lebar adalah sumber inspirasi untukku dan sineas seluruh dunia," ujar sutradara "Tenet" dalam video.
Dikutip dari Reuters, Ketua Festival Hiroyasu Ando mengatakan penyelenggara sempat bingung langkah apa yang harus diambil ketika festival internasional lain dibatalkan atau hanya digelar secara virtual.
Seiring redanya pandemi di Jepang dan bioskop-bioskop kembali dibuka, mereka memutuskan untuk tetap menyelenggarakan festival ini dan menyodorkan keberanian lewat "kekuatan seni".
Tahun ini, TIFF mengombinasikan Kompetisi, Asian Future dan Japanese Cinema Splash menjadi satu dalam naungan nama Tokyo Premiere 2020, menampilkan sekitar 30 film dari berbagai penjuru dunia.
Baca juga: "Underdog" dan "Hokusai", pembuka dan penutup Festival Film Tokyo
Baca juga: Festival Film Tokyo tahun ini tetap digelar secara luring
Baca juga: Enam film Jepang yang tayang di We Are One: A Global Film Festival
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020