Sukabumi, Jabar (ANTARA) - Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla memperkirakan pandemi COVID-19 di Indonesia baru bisa berakhir pada 2022 karena ada beberapa faktor yang menjadi dasar atas perkiraannya tersebut.
"Butuh waktu hingga 2022 bagi Indonesia untuk benar-benar pulih dari pandemi COVID-19," katanya dalam siaran persnya, Sabtu.
Adapun yang menjadi faktor bahwa Indonesia baru bisa pulih dari pandemi pada 2022 mendatang pertama ketersediaan vaksin baru bisa terpenuhi pertengahan 2021 dan membutuhkan waktu lebih dari satu tahun untuk melakukan vaksinasi yang paling tidak kepada 70 persen dari jumlah populasi di Indonesia.
Baca juga: PMI siap terjunkan relawan bantu penanganan gempa di Turki
Selain itu, negara produsen vaksin seperti China, Inggris dan Amerika tentunya akan mengutamakan kebutuhan dalam negerinya sebelum mengirimkannya ke negara lain termasuk Indonesia.
Menurutnya, yang bisa menyelesaikan pandemi ini hanya vaksin, bahkan informasinya pemeriksaan klinis vaksin baru keluar antara Januari hingga Februari 2021 dan mulai produksi pada Maret.
Maka dari itu, ia pun sudah memperhitungkan vaksinasi bertahap di dalam negeri diperkirakan mulai pada Mei dan Juni 2021. Pria yang pernah dua kali menjabat sebagai Wakil Presiden RI, mencontohkan jika vaksinasi dilakukan secara besar-besaran artinya 1 juta orang divaksin setiap harinya maka akan membutuhkan waktu sekitar satu tahun.
Baca juga: Sekjen: Pandemi COVID-19 PMI harus tetap menjadi lembaga terpercaya
Tapi di sisi lain, pria yang akrab di sapa JK menambahkan untuk melakukan vaksinasi kepada satu juta warga/hari bukanlah pekerjaan mudah. Mengingat untuk melakukan pemeriksaan COVID-19 kemampuan Indonesia hingga saat ini maksimum hanya 30 ribu spesimen/hari.
"Saya perkirakan vaksinasi massal yang rencananya dilakukan pada pertengahan 2021 hanya bisa diberikan kepada 500 ribu jiwa setiap harinya," tambahnya.
Di sisi lain, JK pun menginstruksikan kepada seluruh relawan PMI sebelum vaksin tersedia, untuk saat ini agar lebih intensif dalam melakukan penyemprotan disinfektan atau disinfeksi untuk memutus mata rantai penyebaran atau minimalnya bisa menekan jumlah warga yang tertular COVID-19.
Lanjut dia, mendukung upaya pemerintah dalam melakukan vaksinasi kepada masyarakat, PMI telah menyiapkan 230 Unit Donor Darah yang tersebar di berbagai Indonesia.
Baca juga: Jusuf Kalla: 3M kunci memutus rantai penularan COVID-19
Baca juga: PMI distribusikan bantuan untuk korban longsor di Caringin Sukabumi
Baca juga: Gabungan komunitas Jayapura gelar donor darah pecahkan rekor MURI
Pewarta: Aditia Aulia Rohman
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020